Jangan Salah Kaprah! Ini Dia Perbedaan Pandemi, Epidemi dan Wabah
Kamis, 12 Maret 2020 -
DI tengah penyebaran virus corona atau COVID-19 yang menggemparkan dunia, WHO telah menetapkan COVID-19 sebagai sebuah pandemi. itu merupakan sebuah peristiwa yang penting.
Selain kata pandemi, di tengah gencarnya kabar virus corona, beberapa kata seperti wabah dan epidemi juga kerap muncul di sejumlah berita.
Baca Juga:
Harga Naik Hingga 4 Kali Lipat, Amazon Batasi Penjualan Masker dan Hand Sanitizer
Secara sederhana, perbedaan ketiga skenario penyebaran penyakit itu, ialah persoalan skala, seperti yang dilansir dari laman theconversation.

Untuk Wabah bisa dibilang kecil namun luar biasa. Dengan menelusuri penyakit-penyakit sepanjang waktu serta wilayah geografis, para ahli epidemiologi mengetahui cara memprediksi berapa banyak kasus penyakit yang normalnya terjadi pada periode waktu, tempat dan populasi tertentu.
Contohnya kasus pneumonia yang mencuat tak terduga di kalangan konsumen pasar di Wuhan Tiongkok. Pejabat kesehatan publik saat ini mengetahui jika peningkatan jumlah kasus pneumonia di sana merupakan wabah virus corona tipe baru.
Baca Juga:
Begitu otoritas kesehatan setempat mendeteksi adanya wabah, mereka pun langsung meluncurkan investigasi guna menentukan secara tepat siapa saja yang terkena dampak dan berapa orang yang terkena penyakit itu.
Selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk mencari tahu cara terbaik mengurung wabah, dan mencegah bertambahnya penderita baru.
Epidemi merupakan wabah yang menyebar di area geografis yang lebih luas. Di saat orang-orang di luar Wuhan mulai terdeteksi mengidap virus corona, para ahli epidemologi tahu jika wabah ini semakin menyebar. Hal itulah yang menandakan bahwa upaya pengurungan tak cukup atau sudah terlambat.
Tak mengherankan, mengingat belum adanya pengobatan atau vaksin yang tersedia. Namun melihat penyebaran luas COVID-19 di seluruh Tiongkok, berarti wabah di Wuhan sudah berkembang menjadi epidemi.

Lalu selanjutnya ialah Pandemi, untuk pandemi skalanya mencakup internasional dan di luar kendali. Pengertian mudahnya, saat sebuah epidemi menyebar ke beberapa negara atau wilayah dunia, itu sudah dianggap pandemi.
Kendati begitu, sejumlah ahli epidemiologi mengklasifikasikan sebuah situasi sebagai pandemi, jika penyakit itu berkembang di beberapa wilayah yang baru terdampak lewat penularan setempat.
Contohnya yakni, jika seorang turis Amerika yang terkena virus corona pulang dari Tiongkok, maka itu belum pandemi. Tapi jika dia menulari beberapa anggota keluarga, teman atau kerabat, itu pun masih jadi perdebatan, antara pandemi atau bukan.
Tapi, apabila timbul wabah baru setempat, maka sejumlah ahli epidemiologi akan setuju jika upaya mengendalikan penularan global telah gagal, dan menganggap perkembangan terbaru sebagai sebuah pandemi. (Ryn)
Baca Juga:
Samsung Minta Karyawannya Tak Dikarantina Akibat Corona di Vietnam, Ada Apa?