Jakarta Diprediksi Banjir saat Nataru 2024/2025, Ketahui Risikonya pada Kendaraan hingga Cara Mengatasinya

Rabu, 25 Desember 2024 - Ananda Dimas Prasetya

Merahputih.com - Jakarta diprediksi bakal dilanda banjir selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Lantas di masa libur ini, bagaimana perawatan kendaraan bermotor supaya tetap prima walaupun risiko banjir tak terelakkan?

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan perkiraan banjir di Jakarta sebabkan oleh faktor badai El Nino, sehingga meningkatkan curah hujan lebih intens dari periode sebelumnya. Menurut BMKG, persentase kenaikan intensitas hujan di Jakarta mencapai 20 persen dari biasanya.

Kondisi ini pun mesti menjadi perhatian masyarakat yang melakukan beragam aktivitas sehari-hari mengandalkan kendaraan pribadi. Pasalnya, intensitas paparan genangan air bisa pengaruhi performa kondisi mesin kendaraan.

Seperti yang diketahui, kendaraan bermotor dilengkapi bermacam tenaga listrik yang rentan terhadap air. Selain itu, kendaraan bermotor disertai dengan komponen cairan khusus yang tidak boleh terkena campuran cairan asing apapun.

Baca juga:

Kerusakan Motor akibat Sering Terobos Banjir

Dilansir laman Suzuki, ada berbagai risiko kerusakan dari kendaraan yang sering terkena atau menerobos banjir. Simak penjelasan berikut:

1. Kerusakan Komponen Vital

Air yang masuk ke ruang mesin dapat merusak saringan udara dan filter oli. Membuat bagian dalam mesin seperti piston dan silinder tidak perform bahkan tidak berfungsi.

2. Bahan bakar bercampur air

Kendati penampungan bahan bakar berada lebih tinggi dari jangkauan banjir, bukan berarti terlepas dari risiko minyak terkontaminasi air. Jika terjadi, performa pembakaran dan merusak injektor bahan bakar.

3. Korsleting pada kabel dan komponen listrik

Kabel listrik pada kendaraan bermotor berisiko konslet. Sehingga mengganggu sistem pengapian dan lampu dan akibatnya mati.

Selain itu konsleting kabel listrik motor dapat merusak stator dan regulator atau rectifier, menyebabkan gangguan pada pengisian baterai dan sistem pengaturan tegangan.

Belum lagi risiko konsleting yang terjadi di CDI dan ECU, soket, relay, dapat merusak sirkuit dan sensor, menurunkan performa fungsi kontrol mesin secara keseluruhan sehingga motor mogok.

4. Berkarat

Hampir 50 persen kendaraan bermotor terdiri dari kerangka alias spare part. Beberapa bagian sparepart terbuat dengan dengan bahan berisiko karat. Jika terus terpapar air atau selalu dalam keadaan basah berisiko meningkatkan keropos.

Baca juga:

Setelah Motor ‘Berenang’ Dibanjir, Ini Tips Mengatasinya

Tips mengatasi kendaraan bermotor pascabanjir

1. Jika potensi debit air sangat tinggi baiknya tangki pengisian bahan bakar hingga tempat penyimpanan oli dikosongkan.

Pastikan semua kering sebelum diisi dengan bahan bakar atau oli yang diperlukan. Sedikit saja kontaminasi air di dalam bisa menyebabkan fungsi kendaraan tidak hidup.

2. Pastikan cek kerangka karat. Kondisi genangan air membuat body atau sparepart berkarat.

Jika tidak ditangani risiko kerusakan sparepart semakin parah dan kendaraan tidak dapat digunakan karena rapuh hingga kasusnya ada yang patah.

3. Periksa Saluran Pembuangan Air. Pastikan saluran pembuangan air kendaraan berfungsi dengan baik untuk mencegah terjadinya genangan air yang dapat merusak sistem kelistrikan.

4. Pemasangan Sensor Air. Keberadaan sensor air memberikan peringatan dini jika bahwa ada risiko karena air yang tinggi. (Tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan