Introvert atau Ekstrovert, Mana Lebih Baik?

Kamis, 08 Oktober 2020 - Ananda Dimas Prasetya

MENENTUKAN jawaban untuk pertanyaan ini, beberapa orang seringkali merasa minder ketika dirinya adalah seorang introvert yang dianggap tidak bisa bersosialisasi. Banyak sekali stereotip yang muncul di tengah masyarakat. Misalkan, seorang introvert yang enggak bisa bersosialisasi atau lebih suka sendiri.

Sementara, ekstrovert dibilang sebagai seseorang yang andal bersosialisasi. Nah, ternyata masih banyak stereotip menyesatkan dan sayangnya dipercaya banyak orang. Padahal sebenarnya bukan masalah kemampuan seseorang menempatkan diri di lingkungan sosial, tetapi lebih kepada dari mana sumber energi itu mereka didapatkan.

Baca juga:

Tak Hanya Satu, Kepribadian Introvert Ternyata Beragam

Dari sini kamu bisa membedakan, ketika introvert mulai kehilangan tenaga. Di saat itu, ia terlalu banyak menghabiskan waktu di tempat keramaian sehingga seorang introvert membutuhkan kenyamanan dengan berada di tempat yang sepi dan tenang.

Introvert atau Ekstrovert, Mana yang Lebih Baik?
Introvert sering mendapat stereotip tidak bisa bersosialisasi. (Unsplash/Tom Morel)

Berbeda dengan sorang ekstrovert yang mampu mendapatkan sumber energi dari lingkungan luar dan berada di sekitar orang lain, dibandingkan menghabiskan waktu sendiri.

Ketika mereka merasa letih atau kehilangan energi, mereka akan merasa jauh lebih baik ketika pergi keluar dan jaln-jalan. Hal ini yang menyebabkan mereka menjadi lebih mahir dalam dunia sosialisasi. Namun, bukan berarti mereka menjadi yang lebih baik dibandingkan introvert.

Dilansir dari laman 16Personalities, seseorang dengan kepribadian intovert pun bisa menjadi sangat ramah dan menarik lho. Bahkan mereka hanya perlu bersantai dengan diri sendiri, setelah menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan orang lain.

Baca juga:

Karakter Kamu dapat Terlihat dari Tanda Tangan

Introvert atau Ekstrovert, Mana yang Lebih Baik?
Ekstrovert mendapatkan tenaganya dari berkumpul dengan orang-orang. (Unsplash/Omar Lopez)

Semua ini kembali pada lingkungan tempat tinggal atau tempat mereka berinteraksi. Misalkan, ketika kita berada di lingkungan yang penuh dengan kepribadian ekstrovert. Secara enggak langsung, bisa saja kamu menjadi seseorang ekstrovert karena energi yang kamu dapatkan dari orang-orang di sekitarmu.

Tapi perlu diingat, enggak selamanya menyesuaikan diri dengan lingkungan membuat diri kita lebih baik. Bahkan, pada kasus tertentu perbedaan itu menjadi salah satu keuntungan yang bisa kita dapatkan.

Introvert atau Ekstrovert, Mana yang Lebih Baik?
Seberapa baik kepribadian seseorang ditentukan dari pengalaman.(Unsplash/Sebastian Herrmann)

Faktor lain yang menentukan seberapa baik kepribadian kita adalah pengalaman. Setiap orang mengalami pengalaman yang berbeda-beda.

Salah satunya di dalam dunia kerja, kalau seorang introvert sudah pernah melakukan interview sementara si ekstrovert belum. Nantinya siapa yang akan lebih tahu ketika menjawab pertanyaan dari pihak personalia perusahaan? Semua kembali ke pengalaman.

Jadi, setiap kepribadian memiliki kelemahan dan kekuatannya masing-masing. Apalagi introvert dan ekstrovert ini hanya satu dari banyaknya aspek dalam kepribadian seseorang. (ren)

Baca juga:

Ternyata Banyak Musisi Dunia yang Punya Kepribadian Mirip Denganmu

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan