Intip Gaji Pemimpin Negara di Dunia

Kamis, 17 September 2015 - Bahaudin Marcopolo

MerahPutih Politik  - PDI Perjuangan mengusulkan gaji Presiden Joko Widodo naik Rp200 juta. Partai politik berlambang banteng dengan moncong putih itu mengusulkan agar gaji Presiden Joko Widodo naik karena gaji Presiden Jokowi lebih rendah dibanding dengan gaji petinggi BUMN. Padahal secara struktural BUMN di bawah Kementerian BUMN dan Kementerian BUMN dibawah komando Presiden. 

Majalah The Economist edisi 6 Juli 2010 melansir gaji Presiden Indonesia berada diurutan ke -16 dibanding para pemimpin dunia lainnya. Gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kala itu US$ 124 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar pertahun. Gaji ini 28 kali pendapatan per kapita.

Peringkat pertama ditempati Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong yang bergaji US$ 2,18 juta atau setara Rp 19,8 miliar per tahun. Gaji Loong ini 5 kali lipat dari gaji Presiden AS Barack Obama, yang hanya sebesar US$ 400 ribu atau Rp 3,6 miliar per tahun.

Sedangkan pendapatan PM India Manmohan Singh tercatat yang terendah, yaitu US$ 4.106 atau Rp 37,3 juta per tahun. Gaji Singh ini sekitar 2 kali dari pendapatan per kapita India. Padahal India adalah negara ketujuh terbesar di dunia.

Data ini berbeda dari rilis jubir Istana Kepresidenan pada 1 Januari 2006 dari www.presidensby.info. Di situ disebutkan Presiden menerima gaji dan tunjangan sebesar Rp 62.497.800 per bulan. Kalau dihitung per tahun gaji SBY mencapai Rp 749,9 juta atau US$ 82,3 ribu.

Berikut peringkat gaji per tahun pemimpin negara di dunia, dari yang tertinggi sampai terendah, dari The Economist:

1. Singapura US$ 2,18 juta atau setara Rp 19,8 miliar (40 kali pendapatan per kapita)
2. Hong Kong US$ 513 ribu atau sekitar Rp 4,7 miliar (20 kali pendapatan per kapita)
3. Kenya US$ 423 ribu atau setara Rp 2,9 miliar (240 kali pendapatan per kapita)
4. AS US$ 400 ribu atau setara Rp 3,6 miliar (8 kali pendapatan per kapita)
5. Prancis US$ 302 ribu atau sekitar Rp 2,7 miliar (9 kali pendapatan per kapita)
6. Kanada US$ 296 ribu atau sekitar Rp 2,6 miliar (7 kali pendapatan per kapita)
7. Irlandia US$ 287 ribu atau sekitar Rp 2,6 miliar (5 kali pendapatan per kapita)
8. Australia US$ 286 ribu atau sekitar Rp 2,6 miliar (5 kali pendapatan per kapita)
9. Jerman US$ 283 ribu atau sekitar Rp 2,5 miliar (8 kali pendapatan per kapita)
10. Jepang US$ 273 ribu atau sekitar Rp 2,4 miliar (8 kali pendapatan per kapita)
11. Afrika Selatan US$ 272 ribu atau sekitar Rp 2,4 miliar (26 kali pendapatan per kapita)
12. Selandia Baru US$ 271 ribu atau sekitar Rp 2,4 miliar (10 kali pendapatan per kapita)
13. Inggris US$ 215 ribu atau setara Rp 1,9 miliar (7 kali pendapatan per kapita)
14. Taiwan US$ 184 ribu atu sekitar Rp 1,6 miliar (7 kali pendapatan per kapita)
15. Korea Selatan US$ 136 ribu atau sekitar Rp 1,2 miliar (9 kali pendapatan per kapita)
16. Indonesia US$ 124 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar (28 kali pendapatan per kapita)<\/strong>
17. Israel US$ 120 ribu atau sekitar Rp 1 miliar (4 kali pendapatan per kapita)
18. Rusia US$ 115 ribu atau sekitar Rp 1 miliar (7 kali pendapatan per kapita)
19. Argentina US$ 74 ribu atau setara Rp 674 juta (5 kali pendapatan per kapita)
20. Polandia US$ 45 ribu atau setara Rp 409 juta (3 kali pendapatan per kapita)
21. China US$ 10 ribu atau sekitar Rp 96 juta (2 kali pendapatan per kapita)
22. India US$ 4 ribu atau sekiitar Rp Rp 37,3 juta (2 kali pendapatan per kapita)

Usulan kenaikan gaji Jokowi menuai pro dan kontra. Partai pendukung, PDI Perjuangan justru yang paling awal meneriakkan usulan kenaikan gaji tersebut. Namun, di tengah ekonomi yang sedang surut, publik banyak yang menolaknya. Salah satunya, akun twitter
‏@Lulu_Chance26.

"PDIP menilai gaji presiden terlalu kecil." Woy gila! Negara lagi susah gini ngurus begituan! Benerbener!!!," tulis dia. (Mad)

BACA JUGA:  

  1. Penduduk Miskin Makin Banyak, Jokowi Mau Digaji Rp200 Juta 
  2. Dihujat Publik, DPR Salahkan Menkeu  
  3. Gaji Anggota DPR Terbesar Keempat di Dunia 
  4. Minta Kenaikan Tunjangan, Netizen Sebut DPR Tidak Punya Otak 
  5. Komentar Ibas soal Kenaikan Gaji Presiden dan DPR

Bagikan

Baca Original Artikel

Pilihan Editor

Bagikan