Inovasi Pebisnis Kuliner Menyongsong Era Pascapandemi
Senin, 26 September 2022 -
BISNIS kuliner menapaki momentum kebangkitan pascapandemi Covid 19. Aktivitas masyarakat berangsur normal. Tak sedikit para pengusaha meracik inovasi dengan ide dan kreasi terbaru agar dapat menyabet peluang di sektor ini. Beberapa restoran baru pun bermunculan dengan konsep berbeda dari yang lain.
Jika kamu melangkah ke bilangan Alam Sutera, Tangerang Selatan, kamu akan bertemu dengan Restoran Robinson & Dry Bar. Resto 'pendatang baru' ini mencoba mengusung dua konsep jadi satu. Lihat saja namanya : Australian Japanese Robinson & Dry Bar Restaurant.
Nama itu menunjukkan penggabungan dua konsep, resto dan bar. Selain itu, makanannya pun fusion antara Barat dan Asia. Gaya itu menghasilkan suguhan ciamik bergaya fusion dan diimplementasikan pada sebuah menu bercita rasa unik.
"Kami restoran fusion Jepang-Australia pertama di daerah Alam Sutra. Keunikan pada menu, kami sajikan kreatif, menarik sehingga jarang ditemukan pada restoran Jepang biasa," begitu ungkap Adhiyasa Mahendra Putra, pendiri restoran, dalam konferensi pers di Alam Sutra, Tangerang Selatan, Sabtu (24/9).
Baca juga:
Alhasil, usungan konsep terbaru ini membuat restoran yang baru saja di-launching langsung diserbu pengunjung. Para karyawan pun tampak sibuk lalu lalang melayani para pengunjung yang datang. Selain memadukan cita rasa Australia dan Jepang, tampilan restoran ini mengambil segmen kelas menengah ke atas.
"Ikon restoran ini merupakan sebuah burung Robin, oleh sebab itu dinamakan Robinson yang perlambangkan sebuah keberuntungan," tutur Adhiyasa.
Mencoba peruntungan di segmen kelas menengah ke atas, Robinson pun menyediakan ruang private untuk pertemuan bisnis dan kegiatan bersifat tertutup. Desain khusus ala kuliner bintang 4 dan 5 pun terlihat tegas untuk mencapai target pasar mereka.
Baca juga:

Chief Robinson & Dry Bar, Iwan Iriawan menambahkan, menu makanan yang disajikan pun bergaya kuliner kelas bintang 4 dan bintang 5. Pemilihan bahan baku yang berkualitas menjadi prioritas untuk menghasilkan sebuah sajian sesuai kelasnya.
Misalnya tampak dalam menu Beef Terderloin yang jadi andalan dan tersaji sebagai menu fusion ala Australia-Jepang. "Walaupun di resto lain terdapat menu yang sama, namun cita rasanya akan berbeda karena konsep Western-Asian yang selalu kami usung," jelas Iwan.
Terdapat juga menu Nasi Goreng ala Jepang dan Sup Salmon yang tetap memakai resep rahasia citarasa Jepang dan Australia.
Resto ini buka setiap hari dari jam 7 pagi hingga jam 10 malam demi melayani kebutuhan masyarakat Kota Tangerang Selatan dan sekitarnya.
"Kami memperkirakan selama satu bulan pertama sebelum dibuka secara resmi, kami sudah mendapat pesanan sekitar 700 porsi dari beragam menu yang ditawarkan," harap Chef Iwan.
Penasaran? Yuk coba mampir! (dgs)
Baca juga:
Restoran Shabu-Shabu Terbaik di Asia, Cocok untuk Para Pencinta Kuliner