Inovasi KJRI Hong Kong: Ciptakan Program Perlindungan WNI Berbasis AI
Selasa, 30 Januari 2024 -
MerahPutih.com - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong meluncurkan program perlindungan WNI berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) untuk meningkatkan layanan bagi WNI di Hong Kong dan Makau.
"KJRI Hong Kong senantiasa melakukan pembenahan melalui koordinasi erat dengan unsur pemerintah Hong Kong dan agen tenaga kerja termasuk senantiasa responsif terhadap masukan yang terukur, fasilitasi penyelesaian kasus dan inovasi pelayanan melalui 'hotline' berbasis AI," kata Konsul Jenderal (Konjen) RI Hong Kong Yul Edison yang dikutip dari Antara pada Senin (29/1).
Pernyataan itu disampaikan dalam kegiatan "Program Pelindungan WNI dan Dialog Interaktif" pada 28 Januari 2024 yang dihadiri pekerja migran Indonesia, pelajar, mahasiswa dan kalangan profesional.
"Salah satu program kerja utama KJRI Hong Kong pada 2024 adalah peningkatan pelayanan WNI melalui penggunaan 'hotline' berbasis 'Artificial Intelligence' (AI) dan tampilan 'website' terbaru," tambah Yul Edison.
Baca Juga: Penemuan Teknologi OI Diperkirakan akan Kalahkan Kecerdasan AI
Kegiatan itu sendiri bertujuan untuk menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban publik atas kinerja KJRI Hong Kong pada 2023 dan rencana program kerja 2024.
"Hotline" di nomor (852)52422240 memanfaatkan perkembangan AI untuk mengumpulkan informasi umum, merespon dengan cepat pertanyaan yang masuk dan meneruskan pesan ke para penanggung jawab apabila ditemukan kasus tertentu yang harus segera mendapatkan penanganan khusus.
"Selain hotline, KJRI Hong Kong juga mengembangkan 'website' yang ramah pengguna sebagai sarana diseminasi informasi publik," ungkap Yul Edison.
Melalui situs web https://www.kemlu.go.id/hongkong/id, Warga Negara Indonesia (WNI) di Hong Kong dapat mengakses informasi penting tentang berbagai layanan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong, terutama dalam bidang kekonsuleran, paspor, keimigrasian, pelindungan, informasi sosial budaya dan ekonomi, serta pengumuman kegiatan KJRI Hong Kong dan informasi relevan lainnya.
Baca Juga: Optimalisasi AI untuk Dukung Bisnis di Seluruh Dunia
Kolaborasi untuk mengembangkan hotline berbasis kecerdasan buatan (AI) ini dilakukan oleh KJRI Hong Kong bekerja sama dengan Telin Hong Kong, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang beroperasi di Hong Kong. Kerjasama ini memperkuat keberadaan KJRI Hong Kong di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube.
"Harapannya, keberadaan 'hotline' berbasis AI dan 'website' KJRI Hong Kong akan semakin melengkapi upaya perluasan penyebaran informasi kepada seluruh pemangku kepentingan, utamanya WNI di Hong Kong," kata Yul Edison.
Pertemuan dengan pemangku kepentingan, terutama pekerja migran Indonesia (PMI), membicarakan berbagai hal termasuk peraturan terkait pengiriman barang oleh PMI, penyelesaian kasus 'overcharging', persiapan pelaksanaan pemilu, saran mengenai edukasi hukum Indonesia dan Hong Kong, masukan untuk hotline, isu terkait BPJS bagi PMI, dan peraturan keimigrasian.