Indonesia Butuh 12,7 Juta Rumah Murah di Bawah UMR Wujudkan Zero Backlog

Jumat, 17 Mei 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Badan Bank Tanah berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkolaborasi mengatasi backlog hunian perumahan.

Kolaborasi ini bertujuan memfasilitasi pembangunan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai salah satu strategi untuk mengatasi persoalan ketersediaan rumah (backlog).

”Tentunya bagaimana kita juga ingin memberikan pembiayaan rumah murah bagi masyarakat, juga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena sekarang ada backlog-nya yang cukup besar sekitar 11-12 juta,” kata Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, di Jakarta, Jumat (17/5).

Angka backlog hunian di Indonesia masih sangat tinggi. Merujuk data Kementerian PUPR, saat ini masih dibutuhkan 12,7 juta unit rumah demi mewujudkan Indonesia zero backlog.

Baca juga:

Harga Seluruh Tipe Rumah Alami Kenaikan di Triwulan Pertama 2024

Dalam kolaborasi itu, Badan Bank Tanah nantinya berkontribusi dalam mengatasi backlog hunian dengan menyediakan tanah untuk perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

”Ini sejalan dengan tugas dan fungsi Badan Bank Tanah dalam menjamin ketersediaan tanah dalam rangka ekonomi berkeadilan untuk kepentingan umum salah satunya,” ujar orang nomor satu di Bank Tanah itu.

Sedangkan Deputi Pemanfaatan dan Kerja Sama Usaha Badan Bank Tanah Hakiki Sudrajat mengatakan, Badan Bank Tanah menyediakan tanah untuk dibangun perumahan MBR dengan tarif pemanfaatan yang terjangkau.

Nantinya, masyarakat yang menghuni perumahan MBR di atas HPL Badan Bank Tanah akan mendapat sertifikat hak milik (SHM) setelah 10 tahun. ”Kalau untuk perumahan MBR, setelah 10 tahun bisa dilepaskan menjadi hak milik,” tandas Hakiki. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan