Ibas Tak Layak Mengeluarkan Pernyataan

Sabtu, 22 November 2014 - Zahrina Idzni

>MerahPutih Nasional- Pasca kebijakan penaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dibully di Media sosial. Akibat statement Ibas tentang ‘Minyak Dunia Turun, Seharusnya Harga BBM Juga Turun’ yang di posting dari sebuah media online “Suara Rakyat Minahasa” menuai argumen-argumen yang kurang sependapat dengannya.

Menanggapi hal ini, tim merahputih.com menanyakan langsung kepada masyarakat perihal pernyataan Putra Kedua SBY, Presiden RI periode 2009-2014 ini. Menurut Eprina Manurung (42), ia tidak setuju dengan pendapat Ibas. Yang menikmati BBM saat ini adalah golongan menengah ke atas. “Masyarakat kecil sangat terasa dengan penaikan BBM dan tarif listrik, tapi dengan adanya kartu kesehatan, kartu pintar dan lain sebagainya yang diprogramkan oleh pemerintah Indonesia sangat membantu penduduk negeri tercinta ini. Nah dari sekarang masyarakat Indonesia dibiasakan untuk hidup hemat, jangan terlalu konsumtif dan bila perlu pemerintah stop untuk mendatangkan mobil-mobil dan motor-motor mewah dari luar negeri. Dengan demikian, macet dapat teratasi dengan baik. Contohnya Bandung, Jawa Barat. Pemda Bandung itu membudayakan pemakaian sepeda yang hemat energi dan menambah kesehatan jiwa dan raga manusia,” kata Perempuan yang bekerja sebagai sales.

Hal yang sama juga dituturkan Abram (28), ia pun tak sependapat dengan pernyataan Ibas tersebut. “Mungkin sudah saatnya harga BBM naik, sehingga subsidi yang selama ini dinikmati orang kaya dapat dialihkan kepada rakyat kecil. Dengan catatan penggunaan APBN untuk pembangunan harus dilaksanakan dan diawasi secara ketat,” ujar PNS Pajak.

Sementara Edwin Fransiscus (35), seorang pengusaha konstruksi ini berpendapat tidak setuju dengan pernyataan Ibas. Harga BBM dinaikan agar mengurangi subsidi BBM. Ia yakin dengan dana subsidi tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan jalan dan membuat swasembada pangan. Dengan adanya harga minyak turun di dunia tidak banyak mempengaruhi Indonesia. Kenapa? Indonesia hanya bisa menghasilkan minyak mentah sedangkan pengelolaannya masih dari Negara tetangga.

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan