[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Timbulkan Reaksi Magnetis Dalam Tubuh

Jumat, 21 Mei 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Beredar sebuah unggahan di media sosial yang mengklaim bahwa vaksin COVID-19 memiliki microchip magnetik.

Dalam postingan tersebut, seorang wanita memperlihatkan lengannya memiliki reaksi magnet setelah menerima vaksin COVID-19. Hal tersebut ditunjukkan dengan meletakkan magnet di tempat ia menerima vaksin dan terlihat magnet tersebut langsung menempel.

Sementara, ketika ia melakukan hal yang sama pada lengannya yang lain, magnet tersebut akan jatuh. Di akhir video, wanita tersebut memperingatkan agar tidak melakukan vaksinasi.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA] Presiden Tiongkok Tagih Utang ke Wapres Maruf Amin Lewat Video Call

FAKTA:

Berdasarkan hasil penelusuran tim cek fakta Mafindo, kompilasi video dengan klaim serupa banyak beredar di berbagai platform media sosial.

Pemeriksa fakta independen di lingkup internasional seperti Lead Stories, USA Today, AFP United States, dan Factcheck.org telah membantah klaim tersebut berdasarkan hasil penelusuran dan klarifikasi dari institusi resmi di bidang kesehatan.

Melansir dari AFP, para ahli medis mengatakan bahwa video tersebut tidak lebih dari teori konspirasi yang termasuk ke dalam kategori disinformasi tentang virus COVID-19.

“Tidak, mendapatkan vaksin COVID-19 tidak dapat menyebabkan lengan Anda menjadi magnet. Ini tipuan, jelas dan sederhana,” jelas Dr Stephen Schrantz, spesialis penyakit menular di University of Chicago Medicine.

  Tangkapan layar media sosial soal hoaks vaksin COVID-19 mengandung magnet. (Foto: MP/Turnbackhoax.id)
Tangkapan layar media sosial soal hoaks vaksin COVID-19 mengandung magnet. (Foto: MP/Turnbackhoax.id)

Hal ini didorong kuat oleh pernyataan Dr Thomas Hope, peneliti vaksin dan profesor biologi sel dan perkembangan di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern.

Ia menjelaskan bahwa vaksin COVID-19 pada dasarnya terdiri dari protein dan lipid, garam, air, dan bahan kimia yang menjaga PH. Sehingga tidak ada bahan apa pun yang dapat berinteraksi dengan magnet.

Menurut lembar fakta yang disediakan oleh otoritas kesehatan di AS dan Kanada dijelaskan bahwa tidak ada jenis vaksin COVID-19 yang memiliki bahan berbasis logam.

Selain itu, berdasarkan penelurusan USA Today, klaim vaksin COVID-19 mengandung microchip magnetik berasal dari teori konspirasi yang mengklaim salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, berada di balik skema global untuk secara diam-diam menanamkan microchip dan melacak miliaran orang.

Menanggapi hal tersebut Gates telah berulang kali membantah dan tidak ditemukan bukti untuk mendukungnya.

Meskipun apotek, rumah sakit, lembaga kesehatan, dan penyedia swasta menggunakan catatan kesehatan elektronik dan databese berbasis digital lainnya untuk melacak siapa saja yang sudah diimunisasi, tetapi tidak ada teknologi serupa microchip magnetik yang melekat pada vaksin mana pun.

Para ahli mengatakan, reaksi magnetis sebagai efek samping vaksin sama sekali tidak berdasar.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA] 11 Tetes Minyak Kayu Putih Bisa Cegah COVID-19

KESIMPULAN:

Dengan demikian, klaim bahwa vaksin COVID-19 memiliki microchip magnetik adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan. (Knu)

Baca Juga:

[Hoaks atau Fakta]: Sebelum Lebaran, Jatim Alami Lonjakan Kasus COVID-19

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan