[Hoaks atau Fakta]: Sebelum Lebaran, Jatim Alami Lonjakan Kasus COVID-19
Test COVID-19. (Foto: Antara).
MerahPutih.com - Beredar pesan berantai di Whatsapp yang berisi daftar jumlah kasus positif COVID-19 di sejumlah Kabupaten dan Kota, di Jawa Timur.
Dalam narasinya juga disertakan pernyataan dari Kementrian Kesehatan, yang memprediksi bahwa akan terjadi lonjakan kasus yang sangat luar biasa. Pesan tersebut beredar menyusul adanya momen liburan untuk peringatan hari besar keagamaan.
Baca Juga:
Tiga Juta Lebih Warga Jakarta Sudah Divaksin COVID-19
FAKTA
Dilansir dari akun Instagram resmi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (@kominfojatim), Kepala Dinas Kominfo Benny Sampirwanto mengonfirmasi bahwa kabar tersebut adalah hoaks.
Mengutip informasi dari akun Humasprovjatim di Facebook, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga menyatakan, pesan berantai di Whatsapp terkait jumlah kasus positif Jatim dipastikan hoaks.
“Berita yang ramai beredar di aplikasi WA terkait meningkatnya jumlah pasien yang terpapar COVIS-19 di Jawa Timur saya pastikan itu semua adalah tidak benar atau hoaks,” ungkap Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (14/5).
Menurut data dari Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim menunjukkan sejak tanggal 8 Mei sampai 14 Mei 2021 penambahan kasus baru total sebanyak 1.455. Dengan rincian berturut-turut adalah 225, 230, 206, 257, 248, 148, 141.
Berdasarkan data tersebut justru penambahan kasus positif mengalami penurunan.
Lebih lanjut, tidak ada pengumuman resmi dari Kementrian Kesehatan bahwa akan ada lonjakan kasus yang sangat luar bisa di daerah Jawa Timur. Selain itu, data jumlah kasus positif di Kabupaten Madiun yang diklaim paling besar, juga dipalsukan.
Informasi resmi mencatat, jumlah kasus positif di Madiun, per 13 Mei 2021 adalah 2.415 orang dengan kasus aktif sebanyak 114 orang.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim adanya lonjakan kasus COVID-19 di Jawa Timur adalah Hoaks dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
KESIMPULAN
Setelah dilakukan pencarian fakta terkait oleh tim Mafindo, isi pesan berantai tersebut adalah palsu.
Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur mengonfirmasi bahwa informasi ledakan jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim, yang tersebar di Whatsapp adalah Hoaks. (Knu)
Baca Juga:
Ketimpangan Distribusi Vaksin COVID-19 Bagi Negara Miskin
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Kesal Rapat DPR Bahas Bencana Alam Sudah Habiskan Anggaran Rp 20 Miliar
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Ditetapkan sebagai Bencana Nasional oleh Pemerintah
[HOAKS atau FAKTA]: Terus Disinggung soal Kerusakan Alam Jadi Pemicu Bencana Alam di Sumatra, Menhut Raja Juli Antoni Akhirnya Mundur dari Jabatannya
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua DPR Puan Minta Rakyat Patungan Beli Hutan untuk Cegah Bencana Alam Terjadi akibat Kerusakan Alam
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Pilih Langsung Rektor UGM untuk Beking Dirinya dari Tudingan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sidak ke Bandara IMIP Morowali Temukan 3,5 Kilogram Emas Tengah Tertimbun
[HOAKS atau FAKTA]: Dikepung Siklon 97s, Badai Besar dan Hujan Ekstrem bakal Terjadi di Pulau Jawa
[HOAKS atau FAKTA ]: Menkeu Purbaya Usulkan Gaji Guru Setara Anggota DPR