[HOAKS Atau FAKTA]: Merokok Jadi Vaksin Anti-Corona

Selasa, 28 April 2020 - Dwi Astarini

INFORMASI seputar pandemi COVID-19 jadi yang banyak dicari di dunia maya belakangan. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar benar. Tak sedikit yang merupakan hoaks. Seperti informasi yang dirilis situs Melekpolitik.com.

Dalam artikel berjudul Breaking News! Merokok Jadi Vaksin Anti-Corona, disebutkan bahwa rokok bisa jadi vaksin antivirus corona.

BACA JUGA: [HOAKS atau FAKTA]: Pengguna WhatsApp Dikenakan Biaya untuk Pesan Stiker yang Masuk

Akibat artikel itu, tak sedikit orang yang benar percaya bahwa rokok benar-benar bisa jadi vaksin virus corona.

rokok
Kicauan pengguna Twitter yang menganggap rokok memang bisa jadi vaksin virus corona. (foto:istimewa)




Cek Fakta

Berdasarkan penelusuran tim cek fakta Merahputih.com, informasi yang termuat di situs itu sebenarnya ditayangkan pula oleh sejumlah portal berita jalur utama.

Sumber pertama dari informasi itu ialah AFP. Judul asli artikel itu ialah France testing whether nicotine could prevent coronavirus. Sejumlah portal berita jalur utama sebenarnya mengutip tulisan itu dengan benar, termasuk penjudulannya.

Dalam artikel aslinya memang tidak disebutkan rokok jadi vaksin. Hanya saja para peneliti di Prancis sedang menunggu persetujuan dari otoritas kesehatan di Prancis untuk melakukan uji klinis lebih lanjut terhadap penggunaan nikotin dalam menghalangi virus memasuki sel dan menyebar dalam tubuh.

Dalam artikel aslinya disebutkan pejabat kesehatan Prancis Jerome Salomon meminta peneliti dan masyarakat tidak melupakan efek bahaya dari nikotin. "Mereka yang tidak merokok sama sekali tidak boleh menggunakan pengganti nikotin yang menyebabkan efek samping dan kecanduan,” kata Salomon memperingatkan.

rokok
Artikel sumber tak menyebut rokok sebagai vaksin antivirus corona.(foto:istimewa)

Dari mana dasar para peneliti di Prancis menemukan nikotin bisa menghambat penyebaran corona virus? Ternyata dari jumlah pasien dari kalangan perokok.

Seorang peneliti yang juga profesor penyakit dalam, Zahir Amoura, menyebut pasien corona virus dari perokok lebih sedikit. "Di antara para pasien ini, hanya 5% yang diketahui sebagai perokok," kata Amoura. Padahal, jumlah perokok di Prancis ada 35% pada populasi umum.

Prancis merupakan salah satu negara di Eropa yang paling terpukul oleh virus corona. Ada sekitar 155 rivu kasus COVID-19 dengan jumlah kematian mencapai 21 ribu orang. Menurut berita AFP tersebut, tembakau merupakan pembunuh nomor satu di Prancis. Ada 75 ribu kematian per tahun terkait dengan merokok.

Kesimpulan

Judul unggahan situs Melekpolitik tersebut mengalami misinformasi. Bukan rokok yang menjadi vaksin, melainkan saat ini dilakukan uji klinis nikotin untuk pencegahan penyebaran virus corona secara terbatas di Prancis. (SUT)

BACA JUGA: COVID-19 Buat Kualitas Udara Jakarta Lebih Baik dari Munich dan Amsterdam

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan