[HOAKS atau FAKTA]: Angka Bunuh Diri Naik 200 Persen Selama Pandemi

Senin, 23 November 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Akun bernama @mkurian mengunggah sebuah postingan pada tanggal 15 November 2020 dan mendapat likes sebanyak 1,564.

Dalam postingan tersebut dinyatakan bahwa adanya kenaikan angka bunuh diri sebanyak 200% selama lockdown, namun tidak disertai penjelasan lebih lanjut wilayah/region mana yang mengalami kenaikan sebanyak 200%

Postingan dengan gambar serupa juga diunggah oleh oleh akun Instagram selebritas Amerika Kris Jenner dan mendapat likes sebanyak 137,817.

Narasi

"Let’s love one another and be there for each other. Above all else love people. Make sure they know it. Send someone you haven’t spoken to in a while a text, tell someone you assume knows you love them, that you love them! I love you all!! Yes it’s possible to love so many. I promise.

(Tulisan dalam gambar)
Suicide figures are up 200% since lockdown. Could 2 friends please screen shot and respost? We’re trying to demonstrate that someone is always listening.
Call 1-800-273-8255
(USA hotline)

Just two. Any two.

Terjemahan:

“Marilah saling mencintai dan ada untuk satu sama lain. Mencintai sesama adalah yang terpenting. Pastikan mereka mengetahuinya. Kirimkan pesan kepada seseorang yang sudah lama tidak anda ajak bicara, beri tahu seseorang yang anda anggap dia tahu anda mencintainya, bahwa Anda mencintai mereka! Aku cinta kalian semua!! Ya, mungkin mencintai begitu banyak orang. saya berjanji.”

(Tulisan dalam gambar)
Angka bunuh diri naik 200% sejak lockdown. Bisakah 2 teman men-screenshot dan membagikannya? Kami mencoba menunjukkan bahwa seseorang akan selalu mendengarkan.
Hubungi 1-800-273-8255
(Hotline AS)

Hanya dua. Dua saja.

Cek fakta

Rajeev Ramchand sebagai penasihat senior untuk Epidemiologi psikiatri dan pencegahan bunuh diri The National Institute of Mental Health, Amerika menyatakan langsung kepada agensi berita AFP bahwa belum ada data nasional di Amerika yang meringkas terkait jumlah kematian akibat bunuh diri, keinginan bunuh diri, atau jumlah orang yang berkeinginan bunuh diri selama pandemi

“....typically we do not have national data on suicide deaths for 13 months until after the end of the calendar year” (biasanya kami tidak memiliki data nasional tentang kematian akibat bunuh diri selama 13 bulan, hingga setelah kalender akhir tahun).

Hal ini berarti data mengenai angka kematian akibat bunuh diri selama pandemi di wilayah Amerika Serikat tidak tersedia hingga Januari 2022.

Foto: Mafindo

Studi mengenai tingkat bunuh diri yang dilakukan secara global oleh para ahli juga tidak membuktikan adanya kenaikan hingga 200%.

Pandemi COVID-19 memang memberikan dampak masalah pada psikis dan emosional. Namun, tidak satupun data yang bersumber dari para ahli di bidang kesehatan dan pencegahan bunuh diri mengungkapkan adanya kenaikan angka bunuh diri sebanyak 200% baik wilayah Amerika Serikat maupun secara global

Kesimpulan

Sehingga, klaim dalam postingan tersebut adalah HOAX dan termasuk kategori konten palsu. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan