Hari ini, Jasamarga dan Kepolisian Tetap Bersiaga Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Tol
Rabu, 17 April 2024 -
MerahPutih.com - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melansir jika pengelolaan arus balik jauh lebih sulit dibanding saat arus mudik. Hal ini karena arus balik Lebaran punya karakteristik sentripetal alias mengerucut ke salah satu titik, yaitu Jakarta dan sekitarnya.
PT Jasamarga Transjawa Tol bersama instansi terkait seperti Korlantas Polri dan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub mengklaim terus saling berkoordinasi melakukan rekayasa lalu lintas sepanjang tol untuk kelancaran arus balik Lebaran.
Baca juga:
Jumlah Penumpang Arus Balik Dari Bandara Juanda Lebih Banyak Ketimbang Arus Mudik
VP Corporate Secretary and Legal PT Jasamarga Transjawa Tol Ria Marlinda Paallo, menyebutkan pihaknya berkoordinasi dengan Polri dan instansi terkait lain, dalam melakukan pemantauan, baik melalui CCTV, radar deteksi, maupun kondisi di lapangan.
Hal tersebut dilakukan agar PT Jasamarga Transjawa Tol atas diskresi Kepolisian dapat mengambil langkah cepat dan akurat untuk segera melaksanakan rekayasa lalu lintas, dengan mendistribusikan kendaraan secara merata.
Jasamarga juga menormalkan 32 gardu layanan transaksi di Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek setelah dilakukan penutupan one way jalan Tol Trans Jawa pada arus balik lebaran, Selasa.
Pada arus balik lebaran, petugas atas diskresi pihak kepolisian menerapkan one way sejak Sabtu (13/4) dan berakhir pada Selasa (16/4)
Selama penerapan one way itu, GT Cikampek Utama yang terletak di KM 70 mengoperasikan 32 gardu layanan transaksi yang semuanya mengarah ke Jakarta. Kemudian setelah one way dihentikan, 32 gardu tersebut dikembalikan fungsinya untuk melayani transaksi arah Jakarta dan Cikampek.
Untuk arah Jakarta atau jalur B mempunyai 17 gardu layanan transaksi yang terdiri atas 14 gardu utama dan 3 gardu oblique approach booth (OAB) atau gardu miring. Sedangkan untuk arah Cikampek atau jalur A terdapat 15 gardu layanan transaksi. Pengoperasian gardu-gardu tersebut disesuaikan dengan kondisi lalu lintas kendaraan yang melintasi GT Cikampek Utama.
Ia mengimbau, pengguna jalan mengantisipasi perjalanan, memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan serta membawa bekal untuk menghindari kepadatan di tempat istirahat (rest area).
"Pengguna jalan,selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan," katanya. (*)
Baca juga:
30 Persen Pemudik Belum Balik ke Jakarta, Diduga ASN yang Masih WFH