Harga BBM Nonsubsidi Didesak Segera Dinaikkan

Jumat, 26 Juli 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - PT Pertamina (Persero) menjelang akhir Juli ini, belum menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, seperti Pertamax series.

Sejak Maret 2024, PERTAMINA mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat, sementara SPBU swasta sudah menyesuaikan BBM-nya.

"Tidak masalah kalau saat ini harga BBM nonsubsidi harus dinaikkan. Penyesuaian tersebut akan menjaga cash flow perusahaan, menjaga kondisi keuangan Pertamina, sekaligus untuk kesinambungan suplai ke depan," kata Ekonom senior Ryan Kiryanto di Jakarta, Jumat (26/7).

Ia mengatakan, evaluasi terhadap penyesuaian harga BBM nonsubsidi Pertamina memang harus dilakukan, lanjutnya, sebab selama empat bulan tidak menaikkan harga, tentu berpengaruh terhadap kondisi finansial BUMN tersebut.

Baca juga:

BBM Rendah Sulfur Jangan sebagai Ganti yang Bersubsidi

Terlebih harga minyak dunia juga berfluktuasi dan bahkan sempat melonjak sejak Maret 2024.

"Kalau saat ini harga BBM non subsidi dinaikkan, hitung-hitungannya mungkin sebagai 'kompensasi', karena selama beberapa bulan harga BBM non subsidi tidak disesuaikan, padahal di sisi lain harga minyak dunia ketika itu sedang naik," katanya.

Ia mengatakan, keputusan ketika itu untuk tidak langsung menaikkan harga BBM non subsidi sudah tepat sebab, daya beli masyarakat memang sedang melemah. Dalam hal ini, meski BBM nonsubsidi bukan untuk masyarakat bawah, tetapi jika harga langsung dinaikkan dikhawatirkan akan menimbulkan efek baik langsung maupun tidak langsung.

"Karena bisa merembet ke harga-harga barang di pasar. Sementara barang di pasar, yang membeli kan bukan hanya orang kaya, tetapi juga orang miskin," ujarnya.

Baca juga:

Pembatasan Subsidi BBM, DPR Ingatkan Presiden untuk Terbitkan Perpres

Ryan menegaskan, jika harga BBM nonsubsidi akan dinaikkan maka perusahaan negara tersebut harus memperhatikan beberapa hal di antaranya, bahwa kenaikan harga tidak membebani masyarakat dan tidak memberikan efek kepada inflasi.

"Jadi harus dijaga betul pada tingkat harga berapa BBM nonsubsidi jika ingin dinaikkan, yang tidak memiliki efek inflasi yang kuat dan tidak menimbulkan disparitas harga yang terlalu besar dengan BBM subsidi," katanya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan