Han Duck-soo Mundur Sebagai Penjabat Presiden Korsel Demi Ikut Pilpres 3 Juni

Jumat, 02 Mei 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Penjabat Presiden Korea Selatan (Korsel) Han Duck-soo resmi mengundurkan diri dari jabatannya untuk mempersiapkan diri mengikuti pemilihan presiden mendatang.

"Memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan saya untuk melakukan apa yang saya bisa, melakukan apa yang harus saya lakukan, agar kita dapat mengatasi krisis yang kita hadapi," kata Han Duck-soo, saat berbicara di Kompleks Pemerintahan, Seoul, dikutip Antara, Jumat (2/5).

Menurut dia, keputusan untuk maju dalam pilpres mendatang itu telah melalui proses pertimbangan panjang. Dia akan maju menantang Lee Jae-myung, kandidat presiden dari Partai Demokrat liberal.

Baca juga:

Nasib Han Duck-soo Diputuskan Pekan Depan, Mahkamah Konstitusi Korsel Sampaikan Putusan Pemakzulan PM Korsel Senin (24/3)

"Saya memiliki dua jalan di depan saya," kata Han dalam pidatonya. "Yang pertama adalah menyelesaikan misi penting yang saat ini saya miliki, sementara yang kedua adalah melepaskan misi penting itu dan memikul tanggung jawab yang lebih besar.

Pj Presiden Korsel itu merupakan kandidat favorit di kalangan konservatif. Han tercatat pernah menjadi perdana menteri di bawah presiden liberal dan konservatif dan juga menjabat sebagai duta besar Korsel untuk Amerika Serikat.

Sebaliknya, sang pesaing Lee dari Partai Liberal saat ini mempertahankan keunggulan yang besar atas kandidat calon presiden lainnya dengan dukungan sekitar 40 persen dalam jajak pendapat publik.

Baca juga:

MK Korsel belum Capai Konsensus, Pemakzulan Yoon Suk-yeo masih Gantung

Atas dasar itu, Han memutuskan bersedia untuk maju mengikuti pemilihan kandidat calon presiden dari kalangan konservatif yang bakal berlangsung pada Sabtu (3/5) besok. Pemilihan suara Pilpres Korsel sendiri akan dihelat pada 3 Juni mendatang

"Memikirkan beratnya tanggung jawab yang saya pikul di masa sulit ini, setelah berpikir panjang dan hati-hati mengenai apakah keputusan seperti itu benar dan tidak dapat dihindari, saya memutuskan bahwa jika ini adalah satu-satunya cara, saya harus mengambilnya," tutur Pj Presiden Korsel itu. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan