Hadapi Cuaca Ekstrem, PKS Minta Anies Terjunkan Petugas di Titik Rawan Banjir

Selasa, 26 Januari 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Gubernur Anies Baswedan diminta untuk bersiap mengantisipasi terjadinya banjir di ibu kota. Mengingat sekarang ini sudah memasuki musim penghujan.

Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Yusriah Dzinnun meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk mengerahkan petugas jaga pada titik-titik yang rawan banjir.

Kehadiran personel SDA ini penting agar ketika hujan turun, bisa langsung bekerja mengatasi permasalahan yang terjadi di tempat banjir itu sehingga genangan dapat teratasi.

Baca Juga:

Warga Terdampak Banjir Kalsel Ramai-ramai Memancing Ikan Lepas

"Bersiap siaga penuh dengan menyiapkan serta memaksimalkan 480 pompa stasioner," ucap Yusriah di Jakarta, Selasa (26/1).

Mengenai pengungsian pada masa pandemi, Yusriah meminta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Sosial (Dinsos) untuk dapat mengantisipasi agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Jika SKPD itu lengah dalam menjalankan protap kesehatan, dikhawatirkan kasus COVID-19 dapat meningkat tajam.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau banjir di Jalan Rusun Pesakih Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2020). ANTARA/Devi Nindy/aa. (ANTARA/DEVI NINDY)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau banjir di Jalan Rusun Pesakih Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (2/1/2020). ANTARA/Devi Nindy/aa. (ANTARA/DEVI NINDY)

Anggota Komisi D DPRD DKI ini juga mengimbau masyarakat Jakarta untuk tetap terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode puncak musim hujan.

"Agar apabila bencana terjadi di wilayah ibu kota, maka tidak ada korban dan dipastikan semuanya selamat," ungkap Yusriah.

Yusriah menambahkan, sesuai informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan wilayah Indonesia tengah menghadapi fenomena La Nina, hal itu secara langsung berdampak pada tingginya curah hujan hingga 40 persen dari kondisi normal.

Baca Juga:

Kerugian Sementara Banjir di Kalsel Capai Rp1,3 Triliun

Peningkatan tren curah hujan ekstrem ini selain dipicu oleh fenomena dan gangguan skala iklim, dikaitkan juga sebagai dampak perubahan iklim yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.

"Akibat curah hujan tinggi juga dapat diakibatkan kondisi permukaan yang tidak mendukung air mengalir dengan cepat atau normal ke saluran-saluran yang semestinya,” pungkasnya. (Asp)

Baca Juga:

Satgas Marinir Tembus Daerah Terisolir Dampak Banjir Kalsel

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan