Gubernur Pramono Pastikan RDF Rorotan Beroperasi Lagi 22 Agustus 2025
Rabu, 09 Juli 2025 -
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara beroperasi kembali. Ia menargetkan RDF Rorotan beroperasi pada 22 Agustus 2025.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meminta agar RDF Rorotan bisa beroperasi pada Juli 2025.
"Untuk RDF Rorotan jadi sesuai jadwal. Mudah-mudahan tanggal 22 Agustus itu betul-betul sudah selesai. Dan sebelum tanggal 22 Agustus sudah dilakukan commisioning secara bertahap," jelas Pramono di Jakarta, Rabu (9/7).
Baca juga:
Aroma Tak Sedap Hantui RDF Rorotan, Proyek Pengolahan Sampah DKI Jakarta Berpotensi Mandek Lagi!
Pramono juga memastikan adanya penambahan alat deodorizer untuk mengatasi bau di area plant produksi dan gudang yang juga mengganggu masyarakat sekitar. Ia berharap pemasangan seluruh alat tambahan untuk mengatasi bau yang ditimbulkan bisa rampung sebelum RDF Plant beroperasi penuh.
Untuk memastikan kesiapan fasilitas, Pramono berencana meninjau langsung proses commisioning di RDF Rorotan dalam dua minggu ke depan.
"Nanti saya juga akan ajak teman-teman media supaya tahu bahwa RDF Rorotan sudah kita perbaiki sesuai dengan hasil pertemuan saya dengan warga pada waktu itu," imbuhnya.
Baca juga:
Menteri LH Ultimatum RDF Rorotan: Juli Wajib Beroperasi, Tapi Ada Syarat Mengejutkan!
Pramono pun menyoroti potensi fasilitas RDF Plant Rorotan bagi penanganan sampah di wilayah Bekasi. Mengingat kedekatan wilayah antara Bekasi dan Rorotan, ia yakin fasilitas ini nantinya juga dapat menampung sampah dari Bekasi.
"Kalau kemudian nanti RDF Rorotan ini beroperasi, cepat atau lambat pasti sampah di Bekasi mau tidak mau juga pasti kita akan bisa terima di sana (RDF Rorotan)," ucap Pramono.
Ia mengungkapkan, saat proses commisioning sebelumnya dilakukan, sebagian besar keluhan bau justru datang dari warga Bekasi. Karena itu, penyelesaian masalah ini dilakukan tidak hanya untuk warga Jakarta, tetapi juga bagi warga di sekitar, termasuk Bekasi.
"Kami juga ingin menyelesaikan persoalan ini secara menyeluruh bukan hanya bagi warga Jakarta, tapi juga warga di sekitar termasuk yang ada di Bekasi," tutupnya. (Asp)