Golkar Minta Jatah 5 Menteri, Pengamat Bilang Airlangga Cuma Menagih Deal Awal
Selasa, 19 Maret 2024 -
MerahPutih.com - Baru-baru ini Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto meminta jatah minimal partainya mendapat 5 kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto jika terplih menjadi presiden periode 2024-2029
Airlangga beralasan Golkar telah berperan besar dalam kememenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Menurut dia, berdasarkan data Badan Pemenangan Pemilu Golkar, sekitar 75 hingga 80 persen kader dan simpatisan mereka memilih pasangan Prabowo-Gibran sehingga bisa meraih suara 58 persen dan menang sekali putaran pilpres.
Baca juga:
Airlangga Minta Jatah Golkar Minimal 5 Menteri di Kabinet Prabowo
Terkait itu, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai sangat wajar jika Golkar mendapatkan lima kursi di kabinet Prabowo-Gibran karena pasti sebelumnya sudah ada kesepakatan awal di antara mereka.
"Saya meyakini sudah ada kesepakatan, mungkin Airlangga katakan itu dalam rangka 'menagih' apa yang telah disepakati diawal. Saya mendengar informasi dari internal Golkar sebelum pelaksanaan Pemilu 2024, bahwa Golkar minimal mendapatkan lima kursi menteri," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (19/3)
Menurut Ujang, pembagian kekuasaan atau power sharing biasa dilakukan sebelum dan setelah kemenangan dalam kontestasi politik. Dia meyakini sudah ada kesepakatan politik antara Airlangga dengan Prabowo apabila pasangan Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024.
Baca juga:
Golkar Minta 5 Menteri, Gibran Segera Bicarakan Jatah Menteri Dengan Prabowo
Ujang menilai sangat wajar ketika Golkar minimal mendapatkan lima kursi di kabinet Prabowo-Gibran. Itu disebabkan karena Golkar menjadi partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendapatkan suara terbanyak di Pemilu 2024.
"Kekuatan Golkar menjadi prioritas bagi Prabowo. Kenapa itu penting karena ketika pemerintahan berjalan ke depan lalu Golkar merasa aman dan nyaman di koalisi Prabowo-Gibran, maka Golkar akan habis-habisan dukung Prabowo," tandasnya. (*)
Baca juga:
Masih 6 Bulan, Ketum Projo Santai Belum Dapat Sinyal Jadi Menteri Prabowo-Gibran