Gara-Gara Kuota, Importir Sapi Rumahkan Karyawan
Kamis, 13 Agustus 2015 -
MerahPutih, Bisnis-Dengan diberlakukannya kuota impor sapi, membuat perusahaan importir sapi meradang. Menurut Mr X, sebut saja demikian, salah satu importir sapi, kebijakan tersebut membuat beberapa perusahaan importir sapi terancam merumahkan sejumlah karyawannya.
"Akibat kuota impor, kapasitasnya produksi jadi kecil, untuk menutup operasional perusahaan saja tidak cukup. Kemungkinan besar beberapa perusahaan sudah mulai melakukan efesiensi dengan merumahkan sejumlah karyawannya," ujar Mr X, saat ditemui Merahputih.com, Rabu (12/8) di Jakarta.
"Kalau tidak ada sapi, mau ada aktivitas apa? Sementara biaya kan berjalan terus, jadi solusinya mulai merumahkan karyawannya. Sampai kapannya, ya tunggu keputusan pemerintah saja tentang regulasi kuota," imbuhnya.
Menurutnya, ada sekitar 35 perusahaan importir sapi yang masih aktif, termasuk perusahaan yang dimiliki Mr X. Dari sejumlah perusahaan itu, disebut-sebut terdapat 12 perusahaan yang menguasai impor sapi dan mengendalikan kuota.
"Kalau dibilang menguasai sih enggak. Jadi begini, setiap perusahaan kan yang menentukan jumlah (kuota) pemerintah. Si a, si b dan si c yang mengeluarkan jatahnya pemerintah. Setiap perusahaan memang mengajukan pemesanan, namun pemerintah yang mengalokasikan, dalam hal ini Kementan dan Kemendag," ujarnya.
Menurut Mr X, pemerintah memiliki pertimbangan terhadap pemenuhan permintaan dari para importir, berdasarkan kuota yang sudah ditentukan.
"Misalnya sekarang kan jumlahnya 50 ribu ekor, pemerintah yang tahu berdasarkan pengajuan, lalu kapasitas kandang dan pertimbangan perusahaan ini aktif atau tidak. Atau hanya sekedar punya izinnya saja namun tidak ada realisasinya. Itu juga harus diverifikasi," terangnya.
Saat kuota itu terpenuhi, menurut Mr X, sekaligus juga beberapa persennya diberlakukan kuota daging beku. Importir juga mengusulkan dua jenis itu, namun lebih banyak kuota sapi hidup.
"Kalau importir sapi ambil kuota sapi, kalau importir daging, ambil kuota dagingnya saja," jelasnya. (wan)
Baca Juga: