Gali Makam, Warga Klaten Temukan Batu Kuno Diduga Peninggalan Mataram Kuno

Jumat, 30 Agustus 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Warga Dusun Krapyak Kulon, Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah dihebohkan dengan penemuan batu alas kemuncak (pedestal), objek diduga cagar budaya (ODCB). Batu tersebut ditemukan warga saat menggali tanah untuk memakamkan jenazah di pemakaman Krapyak.

Pegiat sejarah dan budaya Klaten Hari Wahyudi mengatakan batu yang ditemukan tersebut diduga merupakan peninggalan masa Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad 8-10 Masehi.

“Batu pedestal merupakan batu alas bagian kemuncak atau bagian ujung paling atas bangunan candi,” ujar Hari, Jumat (30/8) di Jawa Tengah.

Dia menyebut menelisik sari motifnya diperkirakan berasal dari masa Mataram Kuno abad 8-10 Masehi sezaman dengan batu candi era Prambanan, Klaten. Batu ini terdiri dua bagian atau lapisan yang memisahkan batu satunya dengan yang lainnya.

Baca juga:

Desa Wayang Sidowarno, Pelestarian Wayang Kulit Klaten

“Batu ini memiliki ukuran keliling 58 sentimeter persegi dengan ketebalan sekitar 26 sentimeter,” katanya.

Ia mengatakan batu kuno itu ditemukan warga pada kedalaman 1,5 meter dari permukaan tanah saat menggali makam. Saat diambil, batu tersebut masih ada susunan batu di bawahnya.

“Akhirnya jenazahnya hanya dimakamkan di atas susunan batu di tanah tersebut," kata dia.

Dia menambahkan lokasi ditemukannya batu kuno tersebut merupakan situs Krapyak. Situs ini merupakan reruntuhan candi yang diperkirakan bercorak Buddha.

Baca juga:

Asa Mengukir Budaya Lestarikan Wayang Kulit di Desa Wisata Wayang Klaten

"Itu (situs Krapyak) diketahui dari fragmen arca yang dulu pernah ditemukan di lokasi itu. Kita laporkan ke pihak berwajib untuk ditindak lanjuti,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan