Finis Maraton Terbaik Olimpiade dari Gabriela Andersen-Schiess
Senin, 15 Agustus 2016 -
MerahPutih Olahraga - Hingga saat ini kejadian saat perlombaan maraton di Olimpiade Los Angles 1984 sulit dilupakan. Saat itu, tanggal 5 Agustus 1984, cuaca sangat panas mendekati 32 derajat celcius.
Maraton hari itu menjadi sejarah saat atlet Swis bernama Gabriela Andersen-Schiess hampir mencapai finis. Namun, ia sudah sangat kelelahan karena dehidrasi dengan kaki keram. Panitia sempat memberhentikannya dan memintanya untuk berhenti, tapi ia tak bergeming terus memaksakan diri untuk mencapai garis finis.
Gabriela sudah sangat terlihat kesakitan. Tapi ia tetap berusaha untuk mencapai garis finis. "Kepalaku masih berfungsi. Aku tahu aku harus ke mana. Selama dehidrasi, tubuhmu akan mengalami keram," kata Gabriela dalam sebuah wawancara.
Perjuangan Gabriela mencapai finis disebut-sebut sebagai finis maraton terbaik sepanjang masa. Gabriela mengajarkan semua orang untuk tetap berjuang hingga akhir tujuan. Apapun yang terjadi, atau berapa orang pun yang ingin menghentikanmu.
"Aku berkata kepada diriku sendiri, 'cobalah tetap berlari, cobalah tetap tegak'. Tapi, lututuku tidak merespon," kata Gabriela.
Gabriela terlihat sangat kelelahan dan kesakitan. Beberapa orang berusaha mendekat karena takut ia terjatuh. Beberapa yang lain mencegah agar tak ada mendekat. Gabriela tetap melanjutkan lari meski arahnya tak lagi lurus. Kakinya membawanya berjalan zigzag.
Sampai akhirnya Gabriela sampai di garis finis. Beberapa orang langsung menangkap badannya yang hampir terjatuh. Perjuangan itu, hingga kini tetap diingat seluruh dunia sebagai perjuangan tanpa kenal menyerah. Pada lomba itu, Gabriela berhasil finis ke-37,
berada di depan 7 pelari lain.
BACA JUGA: