Film Salawaku, Bukti Film Bagus Tak Harus Mahal

Jumat, 10 Februari 2017 - Muchammad Yani

Banyak yang menganggap untuk menghasilkan film yang bagus maka membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sebut saja film The Raid 2 yang memakan budget sekitar Rp54 miliar, atau Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2) yang menghabiskan dana sekitar Rp20 miliar.

Namun, tidak bagi film Salawaku yang digarap oleh Kamala Films. Pasalnya, film yang mengambil latar belakang keindahan Maluku ini hanya menghabiskan dana Rp2,5 hingga Rp3 miliar.

"Kita udah lupa berapa pastinya karena prosesnya kan dipotong-potong. Tapi kisaran Rp3 miliar," ujar salah satu produser film Salawaku, Mike Julius di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat (10/2).

Tahun lalu di ajang Festival Film Indonesia (FFI), Salawaku mendapat delapan kategori nominasi dan membawa tiga piala dalam kategori Pemeran Anak Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik dan Pemeran Pembantu Terbaik.

Bukan hanya itu, film yang berlatarbelakang keindahan alam Maluku ini pun menjadi satu-satunya film Indonesia yang ada di ajang Tokyo International Film Festival (TIFF) 2016 dan berlaga dalam kategori Asian Future.

"Salawaku bercerita isu kehamilan di luar nikah yang dengan sudut pandang anak kota dengan anak desa. Selebihnya berjalan dengan alot," ucap Sutradara Salawaku, Pritagita Arianegara di tempat yang sama.

Menurut Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Joseph Persik meskipun film Salawaku memakai dana yang terbatas, semangat dari para produser hingga pemain tidak kendur.

"Film Salawaku adalah sebuah film yang digarap dengan dana seadanya, tapi semangat yang tidak seadanya sehingga menghasilkan hasil yang bagus bahkan mendapat apresiasi internasional," kata Ricky kepada merahputih.com.

Film Salawaku sendiri menceritakan sebuah perjalanan dua orang beda usia, Salawaku (Elko Kastanya) dan Saras (Karina Salim) untuk mencari kakak Salawaku bernama Binaiya. Konflik-konflik pun terjadi di sepanjang perjalanan tersebut.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan