Festival Film secara Hibrida Diprediksi Masih Tren di 2022

Selasa, 07 Desember 2021 - Andreas Pranatalta

PANDEMI COVID-19 memberikan alternatif baru yang membuat masyarakat harus beradaptasi, salah satunya metode hibrida (luring dan daring). Wakil Ketua 1 Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Hikmat Darmawan mengatakan penyelenggaraan festival film secara hibrida diprediksi masih akan menjadi tren di 2022, seiring dengan akselerasi teknologi digital di masa pandemi.

“Kita harus membangun penyesuaian mulai dari infrastruktur mau pun mental set. Karena beda pertunjukan langsung di depan kamera dan komunikasi lewat perjumpaan langsung,” kata Hikmat mengutip laman ANTARA, Minggu (5/12).

Metode hibrida, menurut Hikmat, ada banyak manfaat yang diberikan. Misalnya untuk bercakap, tidak ada batas negara dengan sineas internasional, dan juga harus menyiapkan infrastruktur salah satunya koneksi internet.

Baca juga:

5 Prediksi Tren Fesyen di 2022, Mana Favoritmu?

Festival Film secara Hibrida Diprediksi Masih Tren di 2022
Masyarakat sudah terbiasa dengan dunia digital. (Foto: Unsplash/Gabriel Benois)

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pandemi dan akselerasi digital memberi pelajaran bagi penyelenggara festival film bahwa platform digital akan terus dimasukkan ke dalam bagian dari penyelenggaraan, karena ada banyak hal yang bisa dijagnkau lewat bantuan digitalisasi.

Hal itu menjadikan festival film menjadi wadah yang lebih inklusif bagi ekosistem perfilman nasional pada umumnya, hingga masyarakat.

“Expanding the circle. Bahwa festival bukan hanya ‘untuk orang film’. Festival film adalah platform kebudayaan. Meskipun core-nya film, ini adalah eksibisi kebudayaan. Bukan hanya gelombang massa, tapi minat-minat yang beragam itu diakomodasi. Inklusif itu harus dikonkritkan, bukan hanya menjadi sebuah value,” ungkapnya.

Senada dengan Hikmat, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Hilmar Farid mengatakan, tren penyelenggaraan festival film secara hibrida sangatlah mungkin. Mengingat masyarakat sudah mulai terbiasa dengan kegiatan di ruang digital.

Baca juga:

Bagaimana Tren Rambut Perempuan di 2022?

Festival Film secara Hibrida Diprediksi Masih Tren di 2022
Industri film sudah siap dengan tantangan di masa mendatang. (Foto: Unsplash/Jakob Owens)

“Sekarang orang sudah menjadikannya kultur baru bahwa mengikuti festival itu tidak harus hadir secara fisik, tapi bisa mengakses melalui beberapa saluran, Begitu juga dengan diskusinya. Sekarang jauh lebih accessbile dan diverse dalam banyak hal,” kata Hilmar.

Hilmar pun mengatakan pihaknya selalu waspada mengikuti perkembangan ancaman varian COVID-19. Ia kemudian membandingkan dengan kondisi tahun lalu dan menilai bahwa pelaku industri perfilman sudah lebih siap menghadapi tantangan di masa mendatang. (and)

Baca juga:

Seperti Apa Tren Berwisata di 2022?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan