Festival Film Berperan Besar untuk Para Sineas Indonesia
Senin, 27 September 2021 -
SIAPA yang tidak bangga jika film-film Indonesia tayang di beberapa festival film ternama di dunia. Para sineas Indonesia pun sepakat bahwa festival-festival film tersebut bukan sekadar pameran film, tetapi juga mengembangkan industri perfilman Indonesia.
Beberapa sineas ternama seperti Joko Anwar, Edwin, dan Yosep Anggi Noen berbicara tentang peran festival untuk mereka dalam diskusi The Directors – Festivals and the Pathway to Success pada hari kedua Sundance Film Festival: Asia 2021, Jumat (24/9). Joko mengatakan festival film adalah mata rantai yang penting, terutama dalam pertukaran budaya film global.
“Berbagai Bahasa yang kita dengarkan di film-film yang disajikan di festival film memungkinkan kita untuk mengenal kekayaan budaya dari berbagai belahan dunia,” kata Joko mengutip ANTARA.
Baca juga:
“Selain itu, festival film juga berperan sebagai wadah bagi para sineas untuk mempresentasikan ide-ide kreatif, kepiawaian dalam memproduksi film, dan semangat untuk menyampaikan apa yang sebenarnya ingin disampaikan melalui film tersebut,” lanjutnya.
Edwin mengatakan pendanaan juga bisa diraih lewat festival film dan merupakan salah satu sumber yang paling masif. “Syukurnya, digitalisasi sudah hadir, sehingga festival film pun dapat menjadi alat yang menghubungkan kita di mana pun kita berada. Dengan kata lain, akses menuju festival film, idealnya, sudah jauh lebih mudah apabila dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu,” tuturnya.
Biasanya, festival film juga akan memberikan penghargaan untuk karya-karya terpilih sebagai bentuk apresiasi yang menunjukkan bahwa layak untuk ditonton.
Baca juga:
Festival Film Indonesia Tetap Berikan yang Terbaik di Masa Pandemi
Sebuah film, menurut Yosep, adalah bagaimana pembuat film dan festival film dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui perilisan sebuah karya. Di sisi lain, sering ditemukan pembuat film yang ingin agar filmnya ‘stay national’ saja dan itu pun tidak apa-apa.
“Poin pentingnya adalah kita memiliki sesuatu yang bermakna untuk disampaikan dan ada orang yang mau memahami serta menontonnya, terlepas apa pun skalanya, global atau nasional. Pada akhirnya, ini semua tentang cara agar kita dicintai,” kata Yosep.
“Setelah bertahun-tahun membuat cerita, saya tidak pernah fokus pada kekuatan eksternal yang justru malah dapat mengalihkan perhatian saya. Sebaliknya, saya fokus pada nilai-nilai dan bagaimana alur cerita saya akan berjalan membentuk sebuah plot yang menyeluruh,” tutup Joko. (and)
Baca juga: