Festival Film Indonesia 2021 Masih Membuka Pendaftaran


Tim pelaksana FFI 2021. (Foto: Instagram/festivalfilmid)
PENDAFTARAN Festival Film Indonesia (FFI) 2021 masih membuka pendaftaran dan tersisa kurang lebih satu bulan lagi. Sejak dibuka bersamaan dengan peluncuran FFI 2021 15 Juli lalu, Komite FFI sudah menerima pendaftaran film, baik film cerita panjang, film pendek, film dokumenter, film animasi, hingga kritik film secara daring.
Berbeda dengan tahun lalu, Komite FFI tahun ini memberikan kelonggaran bagi film cerita panjang yang telah ditayangkan di festival-festival internasional untuk ikut mendaftar. Begitu pula dengan film non cerita panjang yang belum rilis dan belum ditayangkan untuk umum.
Kelonggaran ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung dan berdampak pada jumlah penayangan film untuk umum. Syarat dan ketentuan lengkap pendaftaran dapat diakses di laman resmi FFI.
Mengutip ANTARA, ada empat kategori baru yang ditambahkan, yakni kategori kritik film, kategori film, aktor, dan aktris terfavorit pilihan penonton. Komite FFI bekerja sama dengan KAFEIN, sebuah asosiasi profesional yang terdiri dari para akademisi dan pengkaji film. Mereka akan menilai dan memberikan penghargaan khusus untuk kategori kritik film. Proses pendaftaran film akan ditutup 31 Agustus 2021.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Komite FFI juga mengajak masyarakat memeriahkan FFI 2021 dengan memilih film, aktor, dan aktris terfavorit sepanjang Oktober 2020 dan Agustus 2021. Mereka dapat memilih melalui laman resmi FFI mulai 1 September 2021 sampai 31 Oktober 2021.
Pemenang yang dipilih penonton ini nantinya akan mendapatkan Piala Usmar Ismail untuk kategori film favorit, Piala Bambang Irawan untuk kategori aktor terfavorit, dan Piala Chitra Dewi untuk kategori aktris terfavorit.
FFI 2021 mengusung tema Sejarah Film dan Media Baru dan menjadi kali kedua FFI yang diselenggarakan di tengah pandemi. Reza Rahadian yang resmi menjabat sebagai Ketua Komite FFI mengatakan sejarah film Indonesia merupakan sebuah karya yang perlu diingat dan bahan renungan bersama. Tak hanya itu, sejarah perfilman juga dijadikan pelajaran bagi pelaku film dan seluruh ekosistem perfilman di era media baru saat ini.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Menurutnya, pandemi COVID-19 saat ini menjadi momen kontemplatif yang membuat orang sadar pentingnya arti dari sebuah sejarah.
“Perubahan akan selalu ada, termasuk di industri perfilman dan akan terjadi terus-menerus seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, Festival Film Indonesia juga akan selalu mencari, memperbaiki, dan menyempurnakan setiap aspeknya,” kata Reza. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Film Street Fighter Tayang 2026: Lebih Brutal dari Versi Game?

Wuthering Heights 2026: Margot Robbie dan Jacob Elordi Hadirkan Cinta Tragis di Layar Lebar

Mark Kerr: Kisah Kelam Sang Juara UFC di Film The Smashing Machine

Disney Siapkan Film Animasi Baru 'Hexed', Siap Tayang November 2026

Suzy, Yoo Jung Hoo, hingga Kim Dan akan Bintangi Adaptasi Live-Action 'Men of the Harem'

Dari Komedi hingga Thriller, Film dan Serial Seru akan Hadir di Netflix selama September 2025

Wajib Ditonton! 4 Film yang Jadi Cerminan Aparat Penegak Hukum dan Politik di Indonesia

6 Film Ikonik Mengenai Kebobrokan Hingga Brutalitas Polisi yang Wajib Kamu Tonton

Netflix Rilis Teaser ‘Mantis’, Film Spin-off ‘Kill Boksoon’, Tampilkan Im Siwan dalam Mode Garang

Cerita di Balik Kolaborasi Eva Celia dan Bilal Indrajaya untuk Lagu 'Rangga Cinta'
