Facebook Tegas Perangi Pengguna yang Sebarkan Misinformasi COVID-19

Rabu, 16 Desember 2020 - P Suryo R

TAK main-main Facebook tegas dalam memerangi pengguna yang terlibat dalam unggahan yang berpotensi menyebarkan informasi yang salah tentang COVID-19. Facebook akan mengirimkan pemberitahuan langsung kepada para pengguna yang menyukai, membagikan, atau mengomentari unggahan tentang COVID-19 yang melanggar peraturan layanan perusahaan tersebut.

Dilansir dari The Verge, Selasa (15/12), fitur baru ini bekerja jika pengguna berinteraksi dengan unggahan yang kemudian dihapus. Facebook akan mengirimkan pemberitahuan kepada pengguna, notifikasi itu berisi pemberitahuan bahwa kiriman tersebut telah dihapus.

Baca Juga:

Semakin Terhubung, Pengguna Facebook Akan Bisa Melihat Instagram Stories

fb
pengguna akan dibawa ke halaman arahan dengan tangkapan layar dari unggahan yang sudah dihapus (Foto: The Verge)

Jika pengguna mengklik notifikasi yang dikirimkan Facebook, pengguna akan dibawa ke halaman arahan dengan tangkapan layar dari unggahan yang sudah dihapus dan penjelasan singkat mengapa unggahan itu dihapus. Halaman arahan tersebut juga akan menampilkan link tautan tentang pendidikan COVID-19 dan tindakan lanjutan, seperti berhenti mengikuti grup yang mengunggahnya.

Ini merupakan peningkatan dari upaya Facebook sebelumnya dalam memerangi penyebaran kesalahan informasi. Sebelumnya, Facebook menampilkan sebuah spanduk di kolom unggahan berita dan mendesak pengguna yang telah terlibat dengan konten yang telah dihapus, untuk membantu teman dan keluarga agar terhindar dari informasi palsu tentang COVID-19.

Tetapi pengguna sering kali dibingungkan dengan apa yang dimaksud dari spanduk itu, ungkap manajer produk Facebook, kepada Fast Company. Harapannya adalah bahwa metode pendekatan baru ini, lebih terfokus dalam memberitahukan pengguna daripada spanduk sebelumnya. Namun tetap terhindar dari memarahi pengguna atau membuat mereka kembali mendapatkan informasi yang salah.

Baca Juga:

Berantas Hoaks, Facebook 'Razia' Akun Populer yang Mencurigakan

fb
Facebook lebih tegas dalam menghadapi misinformasi COVID-19. (Foto: The Verge)

Modifikasi pendekatan Facebook ini baru dilakukan hampir setahun setelah pandemi, bisa dibilang sedikit terlambat. Notifikasi tidak mengungkapkan lebih detil mengenai kesalahan dalam unggahan yang telah dihapus. Mereka juga tidak berlaku untuk unggahan yang kemudian diberi label pengecekan fakta, tulis Fast Company. Dengan ini misinformasi yang tidak terlalu berbahaya masih memiliki peluang untuk menyebar.

Facebook dinilai lamban dalam bertindak atas kesalahan informasi yang dianggap tidak berbahaya. Meskipun teori konspirasi tentang vaksin COVID-19 telah menyebar selama berbulan-bulan, Facebook baru mulai menghapus kesalahan informasi tentang vaksin COVID-19 pada bulan Desember. (Kna)

Baca Juga:

Facebook Gunakan AI untuk Prediksi Penyebaran Virus Corona

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan