Enam Belas WNI Dipulangkan Karena Tak Terlibat Aksi Teror di Filipina
Senin, 05 Juni 2017 -
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan 16 Warga Negara Indonesia (WNI) telah kembali dari Kota Marawi, Pulau Mindanao, Filipina bagian Selatan ke Indonesia. Belasan WNI tersebut tiba di Indonesia pada Minggu (4/6) dini hari dan langsung dimintai keterangan oleh Tim Densus 88 antiteror.
"Jadi, Jemaah Tablig ini mereka pergi berangkat ke berbagai negara termasuk Filipina. Mereka apolitik, gerakan ini kita ketahui tidak menggunakan kekerasan," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/6).
Tito menuturkan, para WNI yang kembali ke Indonesia murni melaksanakan kegiatan keagamaan. Ketika melaksanakan kegiatan keagamaan itu, mereka terperangkap di Kota Marawi yang saat itu tengah dilanda peperangan.
"Mereka hanya murni melaksanakan kegiatan keagamaan. Jadi, mereka terperangkap di sana kemudian diselamatkan dan sudah dibawa ke Indonesia," ucap Tito.
"Jadi, sementara pemeriksaan kita mereka bukan bagian dari kelompok foireign teroris fighter yang bergabung di sana," sambung Tito.
Terpisah, Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto menjelaskan ada dua kelompok WNI berada di Marawi.
Kelompok pertama sejumlah WNI yang tidak terbukti terlibat dalam teror di Marawi dan saat ini telah dipulangkan menuju Indonesia.
Kelompok kedua, yaitu yang saat ini diketahui diduga kuat terlibat tindak teror di Marawi. Tercatat ada 38 WNI di Marawi yang terlibat teror.
"Diketahui ada 4 orang meninggal. Nah, itu yang sampai sekarang kita belum dapat informasi apakah sudah ada informasi kepulangan atau belum," kata Setyo. (Ayp)