Elpiji 3 Kilogram Tidak Lagi Bebas Dibeli
Rabu, 24 Januari 2024 -
MerahPutih.com - Pemerintah mengalokasikan Rp 113,3 triliun untuk subsidi energi berupa bahan bakar minyak dan elpiji di tahun 2024. Sepanjang 2023, dan subsidi mencapai Rp 95,6 triliun.
Selama tujuh tahun terakhir, konsumsi komoditas energi ini secara ajek merangkak naik. Melesat hingga 2,9 juta metrik ton (MT). Dari awalnya terdistribusi 6,29 juta MT pada tahun 2017, mencapai angka 8,0 juta MT di tahun 2023.
Baca Juga:
Pengusaha Pangkalan Gas Elpiji Geruduk Kantor Gibran Tolak Syarat KTP
Di tahun 2024 ini, pemerintah akan mengatur secara ketat pendistribusian elpiji bersubsidi agar diterima sesuai penerima manfaat yakni rumah tangga miskin, usaha mikro dan kecil (UKM), nelayan, dan petani sasaran.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menegaskan, pemerintah mengubah aturan dengan menggeser penyaluran elpiji subsidi dari berbasis komoditas ke penerima manfaat.
Per 1 Januari 2024, hanya pengguna terdaftar yang diperbolehkan membeli elpiji 3 kg. Status data bisa diperiksa melalui nomor induk kependudukan (NIK) di KTP. Penyesuaian data konsumen elpiji 3 kg berbasis sistem Merchant Apps Lite (MAP Lite) tersebut dijaring sejak 1 Maret 2023, termasuk data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) desil 1-7.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengklaim, sistemnya sudah siap. Di mana, 189,2 juta NIK sudah terdaftar dan terverifikasi 31,5 juta NIK.
Tetapi, pemerintah masih memperbolehkan konsumen belum terdata membeli elpiji 3 kg setelah mendaftar on the spot di subpenyalur atau pangkalan resmi. Kementerian ESDM juga mengusulkan pengecer bisa diangkat menjadi subpenyalur. Di mana, misal setiap 1 kilometer ada ada 1 pangkalan.
Selain itu, pemerintah pun masih memberi opsi lain. Subpenyalur boleh menjual elpiji ke pengecer maksimum 20 persen dari alokasi subpenyalur per bulan sesuai Surat Dirjen Migas ke Pertamina. Namunm pasokan elpiji 3 Kg di masing-masing pengecer dibatasi.
"Ini untuk memaksimalkan subsidi tepat sasaran," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Mustika Pertiwi. (*)
Baca Juga:
Biodigester di Pusat Kuliner Cimanuk Indramayu, Ubah Sampah Jadi Gas Methane Pengganti Elpiji