Biodigester di Pusat Kuliner Cimanuk Indramayu, Ubah Sampah Jadi Gas Methane Pengganti Elpiji


Pedagang kuliner di Kulcim sangat terbantu dengan adanya gas methane pengganti elpiji ini.(MP/Mauritz)
PEMKAB Indramayu bersama PT. Polytama Propindo menyelesaikan pembangunan Biodigester yang berada di Pusat Kuliner Cimanuk (Kulcim). Biodigester ini mengubah sampah organik menjadi gas methane pengganti elpiji yang bisa digunakan oleh para pedagang.
CSR Advisor PT. Polytama Propindo, Tato Mudjianto menjelaskan, pembangunan biodigester di Kulcim sudah selesai dilaksanakan pada bulan September ini dan rencananya pada awal Oktober akan diresmikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, Bupati Indramayu Nina Agustina, dan juga jajaran direksi PT. Polytama Propindo.
Baca Juga:
MAB Kembali Perkenalkan Aquila, Truk Sampah Elektrik Bebas Bau

Biodigester yang dibangun PT. Polytama Propindo merupakan alat untuk memproses sampah organik bekas menjadi gas methane yang hasilnya dapat digunakan untuk pengganti gas elpiji.
“Untuk saat ini, sementara masih ada enam unit tungku kompor gas yang diberikan kepada pedagang secara gratis. Jika pedagang sudah paham manfaatnya dan cara mengelolanya kita akan tambah lagi,” kata Tato di Indramayu Selasa, (12/9).
Tato menambahkan, saat ini pihaknya terus melakukan edukasi kepada para pedagang di Kulcim agar melakukan upaya mandiri dalam pemilahan sampah organik yang bisa dijadikan bahan gas methane.
Menurutnya, sampah organik sisa makan yang bisa diproses yaitu sampah yang belum bisa tercampur dengan sabun atau air deterjen dan tidak ada sisa kulit jeruk.
Pasalnya, jika sampah organik tercampur dengan air sabun ataupun ada kulit jeruk maka hal itu tidak bisa diproses atau tidak bisa diurai oleh bakteri sehingga nantinya tidak bisa menghasilkan gas.
Baca Juga:

“Pemahaman inilah yang tengah kita lakukan kepada para pedagang sehingga mereka betul-betul paham, cara memilah sampah dan juga memperlakukannya,” kata Tato.
Sementara itu pedagang di Kuliner Cimanuk, Maman mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan adanya gas methane pengganti elpiji ini. Jika dibandingkan dengan gas elpiji, maka api yang dihasilkan lebih besar.
Menurut Maman, dengan adanya fasilitas biodigester ini menjadi bahan edukasi bagi para pedagang untuk bisa memilah sampah organik dan non organik dan yang terpenting secara ekonomi bisa membantu para pedagang.
“Alhamdulilah terima kasih kepada Polytama, kepada Bupati Indramayu Nina Agustina yang sudah berkolaborasi dan memfasilitasi pembangunan biodigester ini, sangat bermanfaat sekali bagi kami” katanya. (Mauritz/Cirebon)
Baca Juga:
7 Metode Komposter Olah Sampah Organik yang Bisa Dilakukan di Rumah
Bagikan
Yohanes Charles/Mauritz
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
