Elon Musk Ancam Pecat Karyawan Twitter yang Tak Mau Lembur
Jumat, 18 November 2022 -
DALAM sebuah surel pada Rabu (16/11), miliarder pemilik Twitter Elon Musk memberikan ultimatum kepada karyawan yang tersisa di perusahaan. Mereka dapat tetap tinggal dan masuk ke budaya 'hardcore' dengan kerja berjam-jam disertai intensitas pekerjaan yang tinggi atau angkat kaki dari perusahaan.
Karyawan hanya diberikan waktu hingga Kamis sore pukul 17.00 waktu setempat untuk mengisi formulir daring yang menyatakan mereka setuju dengan kebijakan itu. Bila mereka memilih tidak mengisi, artinya mereka ingin pergi dari perusahaan atau mengundurkan diri.
Tentu para karyawan keberatan. Mereka mempertanyakan berbagai hal yang menyangkut hak mereka seperti gaji, visa, keseimbangan karier, pesangon, hingga hak cuti. Namun, saat karyawan kebingungan mencari jawaban, dan waktu terus berlalu hingga Rabu sore, perusahaan tidak memberikan respons apapun.
Baca juga:
Twitter Luncurkan Shop Module, Fitur Belanja Langsung dari Aplikasi

Hingga akhirnya pada Rabu malam, karyawan akhirnya menerima lembar FAQ (Frequently Asked Questions) yang menjawab beberapa pertanyaan mereka. Dokumen tersebut, menurut The Verge, menjabarkan rincian tentang kekhawatiran karyawan terhadap perusahaan.
Namun, intinya tetap sama, bahwa perusahaan hanya menawarkan dua opsi, yakni ikut bersama dalam perjalanan karier nan 'mengasyikkan' bersama Twitter atau bersihkan meja, angkut barang-barang, ambil pesangon serta tunjangan, dan jangan pernah kembali ke kantor Twitter.
Karyawan yang cuti bisa mendapatkan pengecualian. Tetapi untuk semua orang, pilihan mereka adalah final kata dokumen itu. Mereka juga tidak bisa mendapatkan perpanjangan untuk membuat keputusan. Jika karyawan memiliki jadwal cuti melahirkan, cuti tersebut akan dipersingkat agar sesuai dengan tanggal perpisahan mereka.
Baca juga:
Mengenal Fitur Baru Twitter, Birdwatch

Sebagian besar karyawan AS yang tidak mengklik "ya" akan menerima gaji dua bulan dengan tunjangan, ditambah satu bulan uang pesangon jika mereka menandatangani perjanjian pemisahan yang akan datang. Untuk menerima bulan tambahan uang pesangon, karyawan harus setuju dan menandatangani perjanjian pemisahan.
“Saya merasa Musk memaksa karyawan untuk membuat keputusan ini berdasarkan kepercayaan buta, tetapi dia tidak melakukan apa pun untuk mendapatkan kepercayaan kami,” keluh seorang karyawan.
Bagi karyawan yang bertahan, Twitter akan meminta mereka untuk bekerja dengan 'level tertinggi', bahkan bekerja di luar jam kerja hingga akhir pekan akan menjadi suatu hal yang lumrah. Namun, Musk berjanji bagi karyawan yang bekerja dengan 'luar biasa' akan mendapatkan apresiasi berbentuk saham yang berjumlah 'luar biasa' pula. (waf)
Baca juga:
Twitter Siap Hadirkan Fitur 'Edit Tweet'