Elon Musk Ancam Pecat Karyawan Twitter yang Tak Mau Lembur


Karyawan diminta menandatangani formulir tanda persetujuan. (Foto: Pexels/greenwish _)
DALAM sebuah surel pada Rabu (16/11), miliarder pemilik Twitter Elon Musk memberikan ultimatum kepada karyawan yang tersisa di perusahaan. Mereka dapat tetap tinggal dan masuk ke budaya 'hardcore' dengan kerja berjam-jam disertai intensitas pekerjaan yang tinggi atau angkat kaki dari perusahaan.
Karyawan hanya diberikan waktu hingga Kamis sore pukul 17.00 waktu setempat untuk mengisi formulir daring yang menyatakan mereka setuju dengan kebijakan itu. Bila mereka memilih tidak mengisi, artinya mereka ingin pergi dari perusahaan atau mengundurkan diri.
Tentu para karyawan keberatan. Mereka mempertanyakan berbagai hal yang menyangkut hak mereka seperti gaji, visa, keseimbangan karier, pesangon, hingga hak cuti. Namun, saat karyawan kebingungan mencari jawaban, dan waktu terus berlalu hingga Rabu sore, perusahaan tidak memberikan respons apapun.
Baca juga:
Twitter Luncurkan Shop Module, Fitur Belanja Langsung dari Aplikasi

Hingga akhirnya pada Rabu malam, karyawan akhirnya menerima lembar FAQ (Frequently Asked Questions) yang menjawab beberapa pertanyaan mereka. Dokumen tersebut, menurut The Verge, menjabarkan rincian tentang kekhawatiran karyawan terhadap perusahaan.
Namun, intinya tetap sama, bahwa perusahaan hanya menawarkan dua opsi, yakni ikut bersama dalam perjalanan karier nan 'mengasyikkan' bersama Twitter atau bersihkan meja, angkut barang-barang, ambil pesangon serta tunjangan, dan jangan pernah kembali ke kantor Twitter.
Karyawan yang cuti bisa mendapatkan pengecualian. Tetapi untuk semua orang, pilihan mereka adalah final kata dokumen itu. Mereka juga tidak bisa mendapatkan perpanjangan untuk membuat keputusan. Jika karyawan memiliki jadwal cuti melahirkan, cuti tersebut akan dipersingkat agar sesuai dengan tanggal perpisahan mereka.
Baca juga:
Mengenal Fitur Baru Twitter, Birdwatch

Sebagian besar karyawan AS yang tidak mengklik "ya" akan menerima gaji dua bulan dengan tunjangan, ditambah satu bulan uang pesangon jika mereka menandatangani perjanjian pemisahan yang akan datang. Untuk menerima bulan tambahan uang pesangon, karyawan harus setuju dan menandatangani perjanjian pemisahan.
“Saya merasa Musk memaksa karyawan untuk membuat keputusan ini berdasarkan kepercayaan buta, tetapi dia tidak melakukan apa pun untuk mendapatkan kepercayaan kami,” keluh seorang karyawan.
Bagi karyawan yang bertahan, Twitter akan meminta mereka untuk bekerja dengan 'level tertinggi', bahkan bekerja di luar jam kerja hingga akhir pekan akan menjadi suatu hal yang lumrah. Namun, Musk berjanji bagi karyawan yang bekerja dengan 'luar biasa' akan mendapatkan apresiasi berbentuk saham yang berjumlah 'luar biasa' pula. (waf)
Baca juga:
Twitter Siap Hadirkan Fitur 'Edit Tweet'
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?

Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan

Meluncur Bulan Depan, Spesifikasi OPPO Find X9 Kini Sudah Terungkap

Analisis Penjualan Xiaomi 17 dan iPhone 17, Mana yang Lebih Stabil?

realme Bikin Ponsel Game of Thrones, ini Fitur dan Spesifikasi

Road to OPPO Run 2025: Ratusan Pelari Jakarta Antusias Sambut Jersey dan OPPO Watch X2 Series
