Eksplorasi ‘Dua Dunia’ Bilal Indrajaya, Kisah Perpisahan dan Refleksi Personal dalam Format Stripped Down
Sabtu, 17 Mei 2025 -
Merahputih.com - Di bawah sorotan lampu kuning hangat di sebuah ruang lantai dua kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Rabu (14/5), tampak musisi berpostur tegap, Bilal Indrajaya, sedang fokus mendengarkan sejumlah lagu dari mini album terbarunya yang bertajuk ‘Dua Dunia’.
Album mini ini merekam jejak perjalanan emosional Bilal setahun terakhir, sebuah periode yang mempertemukannya dengan berbagai refleksi dan koneksi hingga akhirnya menjelma menjadi karya musik. Pengalaman perpisahan dan momen-momen personal lainnya dirangkumnya dalam lima buah lagu.
Baca juga:
Lirik Lengkap Lagu 'Achir Maret', Terbaru dari Bilal Indrajaya
“Sederhananya, album ini melukiskan situasi dua jiwa yang seharusnya bisa berbagi banyak cerita, namun takdir berkata lain. Kendati demikian, setiap lagu di dalamnya menyajikan narasi yang berbeda,” ungkap Bilal.
Untuk menyampaikan pesan lagunya dengan lebih mendalam, Bilal kali ini memilih pendekatan musik yang lebih intim dan minimalis dalam hal nuansa dan aransemen. ‘Dua Dunia’ dikemas dalam format stripped down, menonjolkan pesan lirik dengan iringan instrumen yang sederhana. Dalam proyek ini, Bilal mempercayakan kursi produser kepada Lafa Pratomo untuk keseluruhan lagu dalam mini albumnya.
Baca juga:
Bilal Indrajaya Refleksikan Personal Lewat Single Terbaru 'Achir Maret'
Dari lima lagu yang terdapat dalam mini album ini, empat di antaranya diciptakan oleh Bilal sendiri, yaitu “Kaus Kaki Merah”, “Akhir Pekan Yang Hilang”, “Tanya”, dan “Achir Maret” yang sebelumnya telah dirilis sebagai single pembuka pada bulan Maret. Satu lagu lainnya berjudul “Bunga Kenangan di Bandung Utara” merupakan karya dari Lafa Pratomo.
Keseluruhan lagu dalam mini album ‘Dua Dunia’ kini sudah bisa dinikmati secara digital. (Far)