Dua Strategi Anies Dibalik Unggahannya Membaca Buku How Democracies Die Versi Pengamat
Rabu, 25 November 2020 -
Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah menjadi perbincangan netizen karena ia mengunggah foto sedang membaca buku berjudul How Democracies Die.
Pengamat Politik Karyono Wibowo menilai, ada dua 'strategi' yang dilakukan Anies melalui unggahannya ini.
Baca Juga
Ulasan How Democracy Die, Buku Viral Unggahan Anies Baswedan
Pertama, Mantan Mendikbud itu hanya sekadar pamer buku yang sedang dibaca, atau menunjukkan intelektualitasnya kepada khalayak.
"Langkah ini bagian dari strategi personal branding untuk membangun persepsi publik agar dipandang sebagai pemimpin yang memiliki kapasitas intelektual," kata Karyono kepada wartawan di Jakarta, Selasa (24/11).

Kedua, postingan tersebut bisa jadi dimaknai sebagai bentuk kritik terhadap demokrasi di Indonesia. Dari buku tersebut, demokrasi bisa mati karena kudeta atau mati secara perlahan akibat pemimpin otoriter.
“Postingan tersebut seolah menunjukkan Anies sedang memainkan drama politik satire yang diarahkan kepada pemerintahan saat ini,” kata Karyono.
Apabila dugaan itu benar, artinya Anies sedang memainkan drama politik yang justru akan menjadi bumerang.
Baca Juga
Begini Tanggapan Wagub DKI Soal Anies Baca Buku How Democracies Die
Satu sisi unggahan itu seolah menunjukkan pembelaan terhadap demokrasi dan mengkritik kebijakan pusat. Tetapi di sisi lain, dia sendiri merupakan pemimpin yang lahir dari proses demokrasi yang tak sehat.
"Dia adalah pemimpin yang lahir dari konflik SARA saat pilkada DKI Jakarta 2017 lalu,” tuturnya. (Knu)