Dua Anggota Brimob Gugur Di Papua, Kompolnas Prihatin

Jumat, 02 Januari 2015 - Muchammad Yani

MerahPutih Nasional - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengaku prihatin dengan terulangnya kejadian kekerasan yang merenggut korban nyawa di Provinsi Papua. Dalam aksi kekerasan yang dilakukan orang tak dikenal (OTK), dua orang anggota Brimob menjadi korban.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edi Saputra Hasibuan, mengaku prihatin dengan kondisi keamanan anggota Polri di Papua. Pasalnya, anggota Polri di Papua kerap menjadi sasaran tembak yang dilakukan oleh OTK. Sepanjang tahun 2014, sekian banyak anggota Polri yang tewas akibat kekerasan di tanah Papua.

"Sedih kita lihat polisi di Timika Papua. Siapa yang diuntungkan, mereka Cuma dikasih insentif Rp2,5 juta perbulan," katanya di Jakarta, Jumat (2/1).

Menurut Edi, insentif yang diberikan negara kepada anggota Polri yang bertugas di daerah rawan seperti Papua tak berbanding lurus dengan tingkat kemanan. Soalnya nyawa mereka siap terancam dengan kondisi keamanan yang tak menentu. Ia berpandangan perlunya pertimbangan dalam penempatan anggota Polri di tanah Papua.

"Nyawa mereka terancam. Perlu dipertimbangkan penempatan Polri di sana,” tandasnya.

Di tepi lain, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan dua orang anggota Brimob Polda Papua menjadi korban aksi kekerasan yang berujung kematian. Korban kekerasan bernama Bripda Ryan Hariansyah (22) dan Bripda M. Adpriadi (22).

Jenderal bintang dua menambahkan kedua anggota Brimob itu sedang melaksanakan tugas patroli menggunakan kendaraan mobil menuju kampung Binti sampai kampung Uikini. Sontak keduanya kaget ketika mereka diserang OTK sebanyak 5 orang.

Adriandi pun mengalami luka bacok di bagian kepala kanan, luka tusuk di bagian perut dan leher, serta jari tangan kanan putus.Sedangkan Ryan mengalami luka tembak di bagian leher dan tangan kanan putus. Pelaku pun merampas dua buah pucuk senjata jenis stayer yang digunakan Adriandi dan Ryan.

"Kedua jenazah anggota Brimob itu akan dikirim ke rumah orang tua masing-masing. Pengiriman kedua jenazah dilakukan melalui Polda Papua," sambung jenderal bintang dua tersebut.

Hingga berita ini diturunkan Ronny menjelaskan Polres Mimika dan Polda Papua melakukan pengumpulan informasi untuk kemudian melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan. Ia menengarai pelaku penembakan adalah kelompok kriminal bersenjata yang kerap melakukan gangguan keamanan kepada masyarakat dan anggota Polri. (bhd)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan