Disney ketahuan Gunakan AI untuk Peran Figuran dalam 'Prom Pact'

Rabu, 18 Oktober 2023 - Ikhsan Aryo Digdo

KETIKA hadir di platform Disney pada akhir Maret lalu, film rom-com Prom Pact mendapatkan ulasan positif dan meraih kemeriahan yang cukup. Namun, tujuh bulan kemudian, film tersebut menjadi viral karena alasan yang unik. Sebab, Disney dituding warganet menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam pembuatan Prom Pact.

Tudingan tersebut tentunya hadir bukan tanpa alasan. Di adegan pembuka film tersebut, SMA North Seattle akan mengumumkan tema pesta prom dimeriahkan oleh pemandu sorak, dihadiri oleh para siswa yang menyaksikan acara tersebut.

Baca Juga:

Wedding Agreement Season 2 Makin Kompleks dan Banyak Karakter

Salah satu adegan singkat menampilkan sejumlah manusia yang duduk di barisan penonton dan bersorak. Namun, deretan 'siswa' tersebut terlihat tidak bergerak secara alami seperti manusia.

Klip dari film tersebut telah dibagikan ke X (sebelumnya Twitter), yang menunjukkan penggunaan aktor AI di latar belakang sebuah adegan.

Pada bulan Mei 2023, dalam panggilan konferensi pasca-pendapatan, Chief Executive Officer The Walt Disney Company Bob Iger menjelaskan ia melihat ada peluang besar yang ditawarkan oleh AI.

“Sangat jelas bahwa AI mewakili beberapa peluang yang cukup menarik bagi kami, dan beberapa manfaat besar,” paparnya seperti dikutip dari Deadline.

Baca Juga:

Reuni Margot Robbie dan Ryan Gosling di 'Ocean's 11'

“Faktanya, kami sudah mulai menggunakan AI untuk menciptakan efisiensi dan pada akhirnya memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Mendekatkan diri dengan konsumen adalah tujuan nyata kami,” sambung Iger.

Klip dari film itu menunjukkan penggunaan aktor AI di latar belakang sebuah adegan. (Foto: Youtube/Disney Channel)

Temuan ini mengingatkan pada isu yang diadvokasi oleh serikat aktor Hollywood terhadap praktik studio film. Direktur Eksekutif Nasional SAG-AFRTA dan Kepala Negosiator Duncan Crabtree-Irlandia mengatakan AMPTP mengusulkan rencana penggunaan kecerdasan buatan dalam film dan televisi yang khususnya dapat berdampak pada figuran.

"Mereka mengusulkan agar artis figuran kami dapat dipindai wajahnya, dan mendapatkan bayaran untuk gaji satu hari, dan perusahaan mereka harus memiliki pindaian gambar mereka, kemiripannya, dan seharusnya dapat menggunakannya selama-lamanya dalam proyek apa pun yang mereka inginkan tanpa persetujuan dan tanpa kompensasi. Jadi jika menurut Anda itu adalah usulan yang inovatif, saya sarankan Anda berpikir ulang," ungkapnya. (dsh)

Baca Juga:

Akting Margot Robbie di ‘Barbie’ akan Membawanya Masuk Nominasi Oscar?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan