Wiranto Akui Sulit Tangkap Benny Wenda karena Perlindungan Asing

Rabu, 04 September 2019 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Pemerintah mengaku mengalami kendala dalam menangkap tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) Benny Wenda yang kini berada di luar negeri.

"Tatkala mereka sudah bukan warga negara Indonesia dan juga sudah ada perlindungan suaka dari negara-negara lain, prosesnya kan tidak sesederhana yang kita pikirkan. Masuk ke Indonesia saya tangkap atau kita tangkap. Kita proses," ujar Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto di Kantornya, Rabu (4/9).

Baca Juga

Kemenlu Sebut Benny Wenda Tidak Pantas Terima Penghargaan Terkait Perdamaian

Pemerintah sendiri bakal melakukan proses diplomasi dengan negara dimana Benny bermukim yaitu Inggris.

"Ada hukum-hukum Internasional yang kita harus lakukan. Tapi, kita tidak diam selalu ada langkah-langkah mengantisipasi dan bahkan mengintercep kegiatan itu," jelas Wiranto.

Wiranto memastikan, insiden kerusuhan di Papua dan upaya memerdekakan diri di Papua nyata adanya.

"Ada satu kegiatan yang memang benar merupakan kegiatan dari luar yang kemudian menginspirasi, memotivasi, dan menghasut adanya gerakan-gerakan. Namun kami tak mempan," jelas Wiranto.

Benny Wenda. Foto: Facebook/Benny Wenda

Sementara, Polri membeberkan bukti penyebaran berita hoaks yang dilakukan pemimpin Gerakan Serikat Pembebasan Papua Barat (ULMWP) itu. Bukti itu didapat dari media sosial Benny.

"Foto dan video yang ada seolah-olah di Papua terus disebarkan melalui akun media sosial (Twitter)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.

Baca Juga:

Benny Wenda Disebut Sebagai Aktivis yang Dilindungi Asing

Dedi menyebut Benny tak cuma menyebarkan berita bohong itu di media sosial. Benny juga mengirimkan informasi palsu itu melalui telepon dan aplikasi pesan instant WhatsApp (WA).

"WA yang bersangkutan langsung kepada kepala negara di lingkungan negara pasifik, seperti Vanuatu," kata Dedi.

Pemerintah tak ingin bertindak gegabah menghadapi Benny Wenda. Pemerintah mengedepankan diplomasi karena aktivitas Benny lebih banyak di jalur politik.

Benny Wenda merupakan tokoh separatis Papua yang mendapatkan suaka politik dari Inggris pada 2002. Benny membuka kantor gerakan Papua merdeka di Oxford, Inggris, pada 2013. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan