Diancam Menteri Tedjo, Tony Abbott Melunak
Rabu, 11 Maret 2015 -
MerahPutih Internasional - Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan enggan menekan Indonesia kembali terkait dua terpidana mati Bali Nine. Abbott tidak ingin memberikan tekanan diplomasi maupun perang opini.
"Saya tidak ingin bertengkar dengan siapa pun," ujar Tony Abbott, seperti dinukil dari News.com.au, Rabu (11/3). (Baca: Ungkit Bantuan Tsunami, Politikus Demokrat: Tony Abbott Mau Pertahankan Kekuasaan)
Pemimpin Partai Liberal itu mengaku telah memahami maksud pemerintah Indonesia. Menurut pria kelahiran 4 November 1957 itu, Indonesia kini sedang benar-benar memerangi narkoba.
"Dua individu ini (Andrew Chan dan Myuran Sukumaran), karena mereka telah menjadi sosok yang berubah, justru menjadi sebuah aset bagi perjuangan Indonesia melawan tindak kejahatan narkoba," papar Abbott. (Baca Juga: Wali Kota Bogor Minta Jokowi Tak Takut Ancaman Tony Abbott)
Dua hari sebelumnya, di Yogyakarta, Senin (9/3), Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengancam akan melepaskan ribuan pencari suaka di Jakarta apabila Australia terus menekan Indonesia.
Menurut Tedjo, apabila hal itu terjadi, maka para imigran gelap itu akan menyerbu Australia selayaknya tsunami manusia. Selain mengancam dengan imigran gelap, Tedjo juga menyatakan tak sungkan-sungkan menyetop impor daging sapi. (fre)