Dengan Membatik, Siswaya: Hidup Harus Menjadi Manfaat
Rabu, 01 Juni 2016 -
MerahPutih Budaya - Seperti petuah yang diajarkan oleh seorang Buya Hamka, "Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekadar kerja, monyet juga kerja."
Nasihat itu pula yang membuat Siswaya Syamhudi selaku pendiri Batik Bogor Tradisiku untuk menjadi manfaat bagi sesama. "Mungkin kita semua sepakat bahwa hidup ini bukan sekadar untuk kehidupan. Orang yang hidup itu harus mempunyai manfaat untuk orang lain," kata Siswaya di Batik Bogor Tradisiku, Jalan Jalak nomor 2, Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/5).
Berawal atas keperhatinan terhadap korban gempa bumi Yogyakarta pada tahun 2006 silam, akhirnya membuat Siswaya memboyong beberapa pegiat batik yang di mana tempat produksi mereka hancur akibat bencana tersebut.
Menurutnya, jika hanya memberikan hanya sekadar bantuan, sesaat akan habis. "Karena itu, ada juga yang saya bawa ke Bogor, mungkin saya bisa memberikan sesuatu yang berkelanjutan untuk mereka dan keluarga. Itu baru gagasan awal dari pendirian Batik Bogor Tradisiku, pada akhir tahun 2006," tuturnya.
Setelah mengalami proses yang cukup panjang, barulah pada tahun 2008 ia beserta istri tercinta dapat meresmikan Galeri Batik Bogor Tradisiku. "Tidak mudah untuk memulainya. Banyak proses yang harus kami lewati. Alhamdulillah, semua bisa terlewat dan menjadi seperti sekarang," pungkasnya.
Pegawai yang awalnya hanya lima orang, berkat kerja kerasnya, Siswaya sekarang telah memiliki teman pekerja sebanyak lebih dari 30 orang. "Setidaknya, apa yang saya cita-citakan guna menjadi manfaat bagi orang lain, tercapai meski belum maksimal," tutupnya. (Ard)
BACA JUGA: