Demi Indonesia Kuat Swasembada Pangan, JHL Foundation Bikin Gerakan 1.000 Sarjana Pertanian

Minggu, 31 Maret 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - SUNGGUH mulia cita-cita Yayasan JHL Merah Putih (JHL Foundation) dengan program dan misi mencetak 1.000 sarjana pertanian dari putra-putri terbaik bangsa. Untuk mencetak sarjana pertanian ini, JHL Foundation memulainya dari pembangunan SMK Pertanian di Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat.

Pembangunan SMK Pertanian ini merupakan kerja sama antara JHL Foundation dan Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD) yang kini dikomandoi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak.

Jadi, bagi putra-putri yang ingin berpendidikan dan tertarik dengan dunia agrobisnis, JHL Foundation membuka sekolah pertanian dengan skema sekolah setengah hari dan separuhnya mereka akan diajari tanam sayur yang langsung dibina dan dibimbing dosen-dosen dari IPB dan para petani andal.

"Jadi mereka ikut kerja petani yang sudah terlatih sama ada guru pembimbingnya, sambil mereka sekolah juga formalnya di SMK, lantas setelah lulus kita kerja sama dengan IPB atau perguruan tinggi mana pun juga yang bisa menerima murid-murid kita khusus di bidang pertanian," ungkap Founder JHL Foundation Jerry Hermawan Lo kepada Merahputih.com, Rabu (27/3).

Baca juga:

JHL Foundation Beri Donasi untuk RS Apung dr. Lie Dharmawan

Bukan hanya mulia, JHL Foundation pun inovatif dalam proses mencari sumber dana untuk biaya sekolah, asrama, hingga kuliah muda-mudi terbaik bangsa tersebut.Seluruh biaya kebutuhan itu diambil dari penjualan sayur hasil pertanian di lahan milik JHL Foundation seluas 6 hektare di Megamendung, Bogor, dan Ciemas, Sukabumi. Lahan pertanian ini sekarang digarap para petani di sekitar Megamendung, Bogor.

"Jadi sekarang sudah berjalan dan lumayan hasilnya. Kami tanam yang sangat sederhana dulu sayuran seperti caisim, kailan, tomat, dan terung," ungkapnya.

jerry hermawan lo
Founder JHL Foundation Jerry Hermawan Lo.(foto: Prasso)

Jerry Lo bercerita sayur-mayur tumbuh subur di kedua lahan tersebut. Semuanya ditanam tanpa menggunakan pestisida. Hasil panen tersebut dijual ke masyarakat luas, juga hotel-hotel dan restoran.

Uniknya, Jerry tidak mematok harga untuk sayuran yang dijual. Para pembeli diminta menghargainya secara suka-suka, karena hasil tersebut akan masuk ke JHL Foundation. Selaku founder, ia bahkan terjun langsung menawarkan hasil panen tersebut kepada rekanannya.

"Harga sayur tersebut enggak pernah kami tentukan harganya, suka-suka pembeli. Bahkan banyak rekan saya telepon dan minta untuk beli. Mereka beli jauh di atas harga standar sayuran itu," tuturnya.

Jerry mengaku kaget dalam tiga bulan saja, JHL Foundation sudah mendapatkan Rp 50 juta dari hasil jual sayur. Itu artinya sudah bisa membiayai kuliah 1-2 mahasiswa di Kampus.

Lebih lanjut, Jerry yakin bahwa cita-citanya untuk mewujudkan 1.000 sarjana pertanian sangatlah realistis. Langkah pertama membuat sekolah pertanian di Sukabumi merupakan langkah konkret untuk mewujudkannya.

JHL Foundation
JHL Foundation berkomitmen dukung swasembada pangan.(foto: Prasso)

"Nantinya, dari sekolah ini kita sudah mempunyai puluhan bahkan ratusan lulusan SMK yang siap mengenyam pendidikan sarjana. Dan tahun demi tahun akan semakin banyak (lulusan SMK Pertanian yang siap menempuh pendidikan sarjana)," kata Jerry.

Dia juga bercita-cita para lulusan terbaik sarjana pertanian itu akan menjadi dosen dan praktisi untuk terus menularkan ilmu kepada adik-adik mereka kelak. Jadi, Indonesia akan semakin banyak memiliki sarjana pertanian.

Jerry menceritakan latar belakang dari cita-citanya untuk mencetak 1.000 sarjana pertanian karena Indonesia ialah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya.

Baca juga:

TNI-AD dan Yayasan JHL Merah Putih Kasih Gelar Peletakan Batu Pertama Pembangunan SMK Pertanian di Sukabumi

"Namun sayangnya, lahan-lahan pertanian yang sangat luas ini masih belum digarap dengan baik. Bahkan salah dalam mengelolanya. Belum lagi, banyak anak muda yang tidak mau menjadi petani. Karena hidup petani saat ini masih jauh dari sejahtera," ujarnya.

Karenanya dia ingin berkontribusi untuk Indonesia agar bisa lebih banyak memiliki sumber daya manusia yang bisa mengolah dan memanfaatkan kekayaan Tanah Air. "Tentu semuanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," lanjut Jerry.

Ada lima hal yang diperlukan, sambung Jerry, agar Indonesia semakin kuat dalam pengelolaan swasembada pangan. Hal yang pertama sumber daya alam. Dalam hal ini Indonesia memili sumber daya alam melimpah.

Kedua yakni infrastruktur. "Sejak kepemimpinan Presiden Jokowi (Joko Widodo) pembangunan infrastruktur sudah sangat luar biasa. Jadi pengangkutan hasil alam dari desa menuju kota sudah jauh lebih baik," ujarnya.

Hal yang ketiga ialah penegakan dan kepastian hukum. Menurut Jerry, penegakan juga kepastian hukum di Indonesia sudah berjalan baik. Keempat ialah sumber daya manusia (SDM). Nah, dalam hal inilah Jerry ingin memperbanyak SDM yang bisa mengelola kekayaan alam dengan progam 1.000 sarjana pertanian.

Hal terakhir ialah peran serta investor. Kata dia, investor benar-benar sangat dibutuhkan. Jerry berharap banyak pengusaha yang tertarik untuk membantu mengelola lahan-lahan yang ada di penjuru daerah. Dengan begitu, masyarakat di daerah pun memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan dari pemanfaatan lahan di bidang pertanian dan perkebunan.

"Banyak pengusaha yang menghubungi saya dan tertarik untuk ikut serta dalam program mencetak 1.000 sarjana pertanian. Bahkan beberapa pengusaha ingin lahannya dikelola untuk bisa mendukung program ini," kata dia.

Antusiasme para pengusaha itulah yang semakin memantapkan Jerry bahwa program mencetak 1.000 sarjana pertanian merupakan sesuatu yang bisa diwujudkan. "Ini semua demi Indonesia yang lebih kuat dalam swasembada pangan," tutupnya.(*)

Baca juga:

Kemarau Panjang Bikin Air Langka, JHL Foundation Bantu Warga Cicalengka

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan