Data Terkini Jumlah Korban Meninggal dan Luka di Tragedi Kanjuruhan

Senin, 03 Oktober 2022 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang berlangsung usai pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3.

Kementerian Kesehatan RI telah merampungkan proses rekapitulasi jumlah korban yang berjatuhan saat tragedi di Stadion Kajuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.

Baca Juga:

Mahfud MD Minta Menpora Segera Panggil PSSI dan Klub Terkait Tragedi Kanjuruhan

"Sekarang semua korban sudah teridentifikasi, baik yang luka maupun yang meninggal. Sampai sore ini datanya sudah final," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin sore.

Hasil rekapitulasi laporan dari 25 fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang menangani korban kejadian di wilayah setempat diperoleh jumlah korban luka ringan dan sedang 219 pasien, luka berat 68 pasien.

"Yang saat ini masih perawatan sebanyak 26 pasien dan meninggal 125 jiwa," katanya.

Laporan tersebut datang dari Fasyankes di antaranya RSUD Kanjuruhan, RSI Gondanglegi, RS Hasta Brata Batu, RSSA, RSU Wajak Husada, RS Mitra Delima, RS Wava Husada, Klinik Tejahusada, RS Ben Mari, RS Sumber Sentosa.

Laporan juga datang dari RSU UMM, RS Prima Husada, RS Salsabila, RS Pindad, RSUD Lawang, RST Soepraoen, RS Hasta Husada, RS Bokor Turen, RST Supraoen, RSI Aisiyah, Lavalette, Pantinirmala, RSI UNISMA, dan RSUD Kota Malang.

Pemerintah telah menjanjikan adanya investigasi tuntas dalam tragedi. Selain itu memastikan seluruh hak korban teruma mereka yang mengalami luka mendapatkan perawatan gratis.

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah akan memberikan santunan sebesar Rp 50 juta kepada seluruh korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.

"Santunan dari Bapak Presiden Jokowi sebesar Rp 50 juta untuk masing-masing korban yang jumlahnya 125 orang, mudah-mudahan itu dilihat sebagai tanda empati dan kehadiran negara. Jangan dilihat jumlahnya, tapi empati kepala negara dan kehadiran negara," kata Mahfud. (Knu)

Baca Juga:

18 Anggota Polisi Operator Senjata Pelontar Diperiksa Tim Litsus dan Propam

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan