Dampak Pemotongan Bantuan USAID, Ancam Upaya Eliminasi Malaria di Asia Tenggara

Kamis, 13 Maret 2025 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutihmcom - Harapan Asia Tenggara untuk mengeliminasi malaria pada 2030 kini terancam, setelah kemajuan selama lebih dari satu dekade dibayangi konflik dan pemangkasan bantuan internasional USAID.

Wilayah sub-Mekong—yang mencakup Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, dan Vietnam—selama ini menjadi medan perlawanan melawan penyakit yang ditularkan nyamuk tersebut.

Dilansir Aljazeera, dari 2010 hingga 2023, jumlah kasus malaria akibat parasit paling umum di kawasan ini berhasil ditekan dari hampir setengah juta menjadi kurang dari 248.000 kasus.

Namun, hampir 229.000 kasus di antaranya terjadi hanya di Myanmar. Lonjakan itu dimulai sejak pecahnya perang saudara pada 2021, yang menyebabkan jutaan orang mengungsi dan sistem kesehatan setempat runtuh.

Baca juga:

Cegah Pembubaran USAID oleh Presiden Donald Trump, Anggota Parlemen Demokrat Luncurkan RUU

Kekhawatiran kian besar setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump memangkas besar-besaran bantuan luar negeri, termasuk pembubaran efektif USAID. Inisiatif antimalaria Myanmar pun menjadi target pemotongan.

Para penggiat kesehatan global kini khawatir, langkah ini dapat menggagalkan upaya panjang menghapus malaria dari wilayah Mekong dan membuka kembali jalan bagi penyebaran penyakit mematikan ini. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan