Dampak Kelebihan dan Kekurangan Hormon Testosteron
Senin, 10 Januari 2022 -
HORMON testosteron yang ada pada pria berpengaruh terhadap libido, pembentukan massa otot, ketahanan energi, dan perubahan karakteristik seks sekunder pada anak laki-laki saat puber. Hormon testosteron ini juga ada di dalam tubuh perempuan.
Mengutip laman Alodokter, kadar hormon testosteron dalam tubuh pria normalnya berkisar 250 sampai 1.100 ng/dL (nanogram per desiliter) dengan kadar rata-rata 680 ng/dL. Ada pula penelitian yang menunjukkan bahwa kadar hormon testosteron yang optimal untuk pria berkisar 400 sampai 600 ng/dL.
Hormon ini meningkat selama masa pubertas dan mencapai puncaknya ketika pria berusia sekitar 20 tahun. Setelah berusia 30 tahun ke atas, kadar hormon testosteron akan berkurang sekitar satu person tiap tahunnya. Jadi ketika pria mencapai usia 65 tahun lebih, hormon testosteron normal mereka bekrisar antara 350 sampai 450 ng/dL.
Baca juga:

Pada perempuan dewasa, hormon ini diproduksi di dalam ovarium dalam jumlah yang kecil, yaitu antara delapan sampai 60 ng/dL. Bersama dengan hormon seks perempuan, yaitu estrogen, hormon testosteron berperan memproduksi sel darah baru, meningkatkan libido, hingga memengaruhi hormon perangsang pelepasan sel telur.
Menurunnya kadar hormon testosteron pada pria bisa disebabkan oleh usia, infeksi pada testis, masalah tiroid, diabetes tipe dua, efek samping obat tertentu, stress, dan terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Ketika kadar hormon testosteron menurun, pria akan mengalami gejala berkurangnya hasrat seksual, tulang menjadi lebih rapuh, meningkatkan lemak tubuh dan kolesterol, mudah lelah, timbulnya pembesaran kelenjar payudara, hingga gangguan tidur.
Baca juga:

Sedangkan para perempuan, kekurangan hormon testosteron dapat mengurangi libido atau gairah untuk melakukan hubungan seksual.
Di sisi lain, ada pula pria atau perempuan yang memiliki hormon testosteron di atas angka normal. Dari sisi positifnya, kadar hormon testosteron yang tinggi dapat menormalkan tekanan darah dan mengurangi risiko terjadinya obesitas. Sedangkan sisi negatifnya adalah meningkatkan kecenderungan untuk mengonsumsi alkohol dan merokok, serta risiko terjadinya cedera karena perilaku impulsif.
Pada perempuan, kelebihan hormon testosteron dapat memengaruhi penampilan fisik, seperti timbul jerawat, ukuran payudara mengecil, peningkatan massa otot, hingga perubahan mood. (and)
Baca juga: