Curah Hujan Tinggi, Warga di Aliran Sungai Hulu Merapi Diminta Waspadai Banjir Lahar Dingin
Rabu, 03 Februari 2021 -
MerahPutih.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengimbau masyarakat di kawasan aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi untuk mewaspadai banjir lahar dingin di musim hujan.
Pasalnya, aktivitas Gunung Merapi masih meningkat beberapa hari terakhir dan mengeluarkan banyak material vulkanik dalam jumlah cukup banyak. Terlebih, curah hujan tinggi diprediksi akan terjadi pada awal Februari di kawasan puncak Gunung Merapi.
Baca Juga
Enggan Mengungsi, Warga Sekitar Gunung Merapi Diminta Buat Surat Pernyataan
"Material vulkanik yang terkumpul di kawasan puncak Gunung Merapi akan terbawa air saat terjadi hujan deras dan berpotensi menimbulkan banjir lahar dingin," ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Rabu (3/2).
Banjir lahar dingin, berpotensi membahayakan warga yang tinggal di aliran hulu sungai puncak Merapi. Maka dari itu, ia mengimbau pada warga di tiga daerah seperti Yogyakarta, Magelang, dan Klaten untuk waspada.

Selain material yang baru, juga ada material lama yang terbawa air. Banjir lahar berpotensi di semua alur sungai yang berhulu di Merapi. Ia menyebutkan material yang dikeluarkan saat erupsi pada 27 Januari 2021 sekitar 82.000 meter kubik.
Volume kubah Merapi juga masih tumbuh dan material yang dilepas kecil. "Namun, walaupun kecil harus terus diwaspadai terutama bau belerang dan material pasir bercampur abu," tandas dia.
Baca Juga
Merapi Kembali Keluarkan 2 Kali Guguran Lava Pijar, Warga Klaten Beraktivitas Normal
Banjir lahar dingin pernah menerjang kawasan Kali Code, Yogyakarta pada 2010. Aliran sungai hulu Merapi di kawasan itu dihuni penduduk pada 2010. Kejadian itu bisa jadi pelajaran agar warga meningkatkan kewaspadaan.
"Kami akan berkoordinasi dengan BMKG sering tingginya curah hujan di puncak Merapi. Memasang alat peringatan dini (EWS) juga dilakukan supaya warga tahu jika terjadi lahar dingin," tutup dia. (Ismail/Jawa Tengah)