COVID-19 Melonjak di Jakarta, Pengguna KRL Alami Penurunan

Minggu, 27 Juni 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Tingginya angka COVID-19 di Jakarta rupanya menurunkan niat warga untuk berpergian. Imbasnya, pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) mengalami penurunan.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, akhir Minggu ini jumlah pengguna KRL terus menurun. Tercatat pengguna KRL yang menggunakan KRL pada Sabtu (26/6) ini, hingga pukul 09.00 WIB sebanyak 68.952 orang.

Baca Juga:

Yuk Taat Prokes! Kasus Harian COVID-19 Pecah Rekor Capai 21.095

"Angka tersebut turun 15 persen dibanding hari Sabtu pekan lalu pada waktu yang sama yaitu sejumlah 80.706 orang," kata Anne dalam keterangannya, Sabtu (26/6).

Tes acak antigen yang dilakukan KAI Commuter di enam satasiun mulai Senin lalu juga masih tetap dilakukan. Dari 68 orang calon pengguna KRL di empat Stasiun yaitu Bogor, Cikarang, Bekasi dan Tangerang, hasilnya tiga orang diantaranya reaktif.

Ketiga calon pengguna tersebut dilarang untuk naik KRL dan selanjutnya datanya diserahkan kepada Puskesmas setempat untuk dilanjutkan tindakan selanjutnya.

Tes acak antigen yang dilakukan KAI Commuter ini dilakukan sebagai upaya melindungi masyarakat yang masih harus beraktivitas menggunakan KRL serta para petugas di lapangan.

Kepada masyarakat yang masih harus beraktivitas diluar rumah dengan menggunakan KRL adalah mereka yang benar-benar memiliki kepentingan mendesak.

Tes COVID-19  di Stasiun.(Foto: Antara)
Tes COVID-19 di Stasiun.(Foto: Antara)

"Para pengguna KRL juga selalu dihimbau untuk selalu menerapkan protocol kesehatan baik di dalam KRL maupun di area stasiun," sebut Anne.

Pada akhir pekan ini, KAI Commuter juga hendak mengingatkan bahwa sejak Juni tahun lalu kami telah mengeluarkan larangan bagi anak di bawah usia lima tahun (balita) untuk menggunakan KRL.

KAI Commuter berharap di tengah meningkatnya kasus positif COVID-19 belakangan ini, masyarakat dapat beraktivitas dari rumah.

"KRL merupakan pilihan transportasi publik untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak," tutup Anne. (Knu)

Baca Juga:

Jokowi Targetkan Vaksinasi COVID-19 Jadi 2 Juta Orang Per Hari

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan