Cara Sektor Wisata Yogyakarta Hadapi Masyarakat Ekonomi Asean

Rabu, 03 Februari 2016 - Ana Amalia

MerahPutih Wisata - Sektor pariwisata di Yogyakarta terus berupaya melakukan kesiapan mengahadapi era keterbukaan masyarakat ekonomi Asean (MEA). Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta Aris Riyanta memaparkan, untuk menghadapi kesiapan itu, pihaknya melakukan pembenahan dari aspek SDM dan destinasi.

"Di pariwisata atau pelaku, di hotel dan restoran, ada juga di pemandu wisata, dan pelayan jasa SPA juga ada. Nah, di sini kita berikan sertifikasi, sebagai standarisasi internasional," paparnya saat ditemui merahputih.com di ruang kerjanya, Kantor Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Selasa (2/2).

Dari segi SDM, selain elemen pengetahuan dan kemampuan, pihaknya juga menanamkan attitude.

"Knowledge and skill itu sesuatu yang elementer. Justru attitude itu juga penting. Attitude itu bagaimana dia beretika, bagaimana jujur, bagaimana disiplin, bagaimana dia bertanggung jawab terhadap pelayanan yang dia berikan kepada wisatawan. Misalnya, kalau dia berdagang harus jujur, jangan dimark up. Ada barang wisatawan tertinggal, harus bisa bertanggung jawab. Passport hilang harus bagaimana. Kalau sakit harus bagaimana," katanya menjelaskan.

Sebelumnya, Selasa (19/1), Dinas Pariwisata bersama DPRD DI Yogyakarta mengadakan Diseminasi Standar Usaha Pariwisata se-provinsi Yogyakarta di Lynn Hotel. Kegiatan ini merupakan sebagai pelatihan pelaku usaha serta sertifikasi bagi SDM yang berkecimpung di usaha pariwisata. (fre)

 

BACA JUGA:

  1. Pendap, Kuliner Khas Bengkulu Sukses Tembus Pasar Mancanegara
  2. Pencarian Meteor Desa Pelalo Bengkulu Dihentikan
  3. Dua Meteor Jatuh di Bengkulu dalam Semalam
  4. Danau Dendam Tak Sudah Pesona Tersembunyi dari Bengkulu
  5. Bareskrim Tetapkan Gubernur Bengkulu Sebagai Tersangka

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan