Cara Membantu Remaja Mengurangi Penggunaan Media Sosial
Senin, 11 Oktober 2021 -
BAGAIMANA cara meyakinkan seorang remaja untuk mengurangi penggunaan Instagram? Kamu mungkin akan berkata bahwa mengurangi media sosial dapat membantu mereka tidur. Atau bahwa apa yang mereka unggah secara pribadi dapat menjadi publik nanti.
Namun, biasanya remaja tidak suka orang dewasa memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan atau dipikirkan. Dengan demikian pendekatan seperti itu malah dapat menjadi bumerang.
Baca juga:
Menurut Brian Galla adalah, Associate Professor di Applied Developmental Psychology in the School of Education, University of Pittsburgh, AS, ada ide yang menurut penelitian baru bisa efektif: memanfaatkan kebutuhan remaja akan kemandirian.
"Baru-baru ini, kolega saya dan saya menunjukkan kepada remaja banyak trik yang digunakan perusahaan media sosial untuk membuat platform mereka menarik dan bagaimana skema ini mendorong pendapatan iklan mereka," ujar Galla dalam artikel Psychology Today (1/10). Misalnya, dia mencontohkan, desain pull-to-refresh yang meniru mesin slot. Dan, jika seseorang menyukai unggahan, sensasi yang ditimbulkan membuat orang kembali lagi dan lagi.

Dia menambahkan, "Kami juga membagikan data nasional yang menunjukkan bahwa setengah dari remaja Amerika melaporkan merasa kecanduan ponsel." Berbekal informasi ini, para remaja dapat melihat pengendalian yang dilakukan aplikasi terhadap penggunaan media sosial mereka sendiri.
Dengan memberi informasi tersebut, para remaja akan berpikir, membatasi penggunaan sosial media merupakan cara untuk merebut kembali kemandirian dari perusahaan-perusahaan ini. Para remaja pun dapat menuntut teknologi yang tidak terlalu membuat ketagihan.
Baca juga:
Dibandingkan dengan remaja dalam kelompok kontrol yang didorong untuk menghindari media sosial karena akan lebih baik bagi mereka dalam jangka panjang, mereka yang mengetahui tipuan media sosial melaporkan motivasi yang lebih besar untuk mengurangi bermain sosmed.
Mereka juga mengatakan akan lebih bersedia menggunakan aplikasi yang memantau waktu mereka di media sosial dan bergabung dengan gerakan sosial yang didedikasikan untuk teknologi manusiawi. Tiga bulan kemudian, mereka masih lebih sadar akan desain adiktif ini.

Tentu saja, media sosial memiliki manfaat. Aplikasi ini memungkinkan ekspresi kreatif, misalnya, dan memungkinkan koneksi sosial. "Selain mengurangi, kami ingin membantu remaja memaksimalkan 'waktu yang dihabiskan dengan baik' di media sosial dengan cara yang memelihara nilai-nilai mereka dan membuat mereka merasa puas, bukan kecanduan," Galla menjelaskan.
"Jangan menceramahi remaja tentang konsekuensi penggunaan media sosial yang berlebihan. Mereka mungkin sudah tahu, dan itu tidak mengubah perilaku mereka," dia menegaskan.
Galla menyarankan, bantulah anak-anak memahami bagaimana platform media sosial membuat mereka tergantung. Pertimbangkan untuk menonton film dokumenter 'The Social Dilemma' bersama keluarga. Biarkan anak-anak melihat bagaimana mengubah perilaku media sosial merupakan tindakan otonomi yang dapat berkontribusi pada dunia yang lebih adil. (aru)
Baca juga: