Cabut Subsidi Listrik, Berdampak ke Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Minggu, 01 November 2015 - Eddy Flo

Merahputih Ekonomi - Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Riyanto menjelaskan dari hasil peneilitian pihaknya menemukan beberapa hal yang ditemukan, pertama hampir semua kalangan yang menggunakan subsidi 45- VA dan 900 VA, kemudian mendorong masyarakat tidak hemat dalam menggunakan subsidi yang tersebut, pada tahun 2003 tarif listrik tidak naik 450 VA tarifnya sekitar Rp 413 ribu perKwh, untuk 900 VA sebesar Rp 600 perKWh.

"Tapi kalau kita mereformasi subsidi ini dengan tidak skema yang baik maka akan menimbulkan dampak-dampak yang begitu besar. Jadi kalau dilihat dasar hukumnya terlebih dahulu, subsidi listrik menurut Undang-undang masih menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan mereka yang tidak mampu. Persoalannya memang, siapa yang tidak mampu dan ini menjadi perdebatan rencana pemerintah yang menjadi 24,7 juta yang tidak disubsidi karena data diperoleh dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2k)," ujar Riyanto saat menghadiri diskusi Energi Kita, di Gedung Pers, Jakarta, Minggu (1/11).

Riyanto menambahkan sebenarnya dari data lengkap TNP2K mecatat 17,6 juta rumah masyarakat miskin yang menggunakan subsidi dari PLN, sedangkan 7,1 juta yang tidak menggunakan listrik PLN. nanti mekanisme menjadi tanda tanya jumlah 7,1 yang tidak menggunakan listrik PLN gimana pemberian subsidi listriknya.

"Keberhasilan dari subsidi yang akan dijalankan pemerintah pada tahun 2016 sangat tergantung pada usaha PLN dalam menyisir pelanggan 17,6 juta itu. Dalam waktu dua bulan itu mampu atau tidaknya PLN untuk menjalankan kebijakan itu," tuturnya.

Menurut Riyanto, dari kelompok rentan miskin yang dikeluarkan oleh densil 1-5 pengeluaran perbulannya kira-kira 700 ribu per kapita perbulan, ada 900 ribu. Begitu tarif naik dan mereka tidak mendapat subsidi, diluar 24,7 juta pihaknya mencatat ada ada 3-5 juta 48 kelompok rentan miskin.

"Dampak ini dapat mempangaruhi inflasi, dampak pertumbuhan ekonomi termasuk juga dampak sosial. Menurut perhitungan kami tentang subsidi sosial Rp 38,38 triliun, dan Rp 29,39 triliun digunakan untuk subsidi 450 VA dan 900 VA. Kalau bisa dijalankan dampak kenaikan subsidinya akan naik 250 persen untuk 450 VA dan 150 persen untuk 900 VA dan naiknya cukup besar," tandasnya. (Abi)

Baca Juga:

  1. Hari Listrik Nasional, Ini Mimpi PLN
  2. Dapat Pinjaman, PLN Akan Investasikan di Proyek Pembangkit 35.000 MW
  3. PLN Usul Diskon PPh Diganti PMN
  4. Cegah PHK, PLN Beri Diskon 30 Persen Hingga Cicilan
  5. Rini Soemarno Sindir Pertamina dan PLN di Forum CFO

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan