Bulog Tambah Pasokan Beras ke Dearah Bencana Sumatra, Pastikan Kebutuhan Tercukupi
2 jam, 32 menit lalu -
MerahPutih.com - Bencana hidrometeorologi melanda Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat, mengakibatkan jalur transportasi terputus, jaringan listrik padam, jalur komunikasi terputus ratusan ribu warga mengungsi dan seratusan meninggal dunia.
Selain itu, warga membutuhkan kebutuhan barang pokok, yang saat ini sulit dibeli oleh warga karena rusaknya infrastruktur distribusi daerah bencana.
Perum Bulog akan menambah stok beras hingga dua kali lipat di wilayah terdampak bencana di Sumatra yakni di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, sebagai antisipasi penanganan apabila berlangsung lebih lama dan lebih luas.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, langkah ini diambil setelah analisis internal menunjukkan bahwa penanganan bencana berpotensi berlangsung lebih lama dan berdampak lebih luas.
Baca juga:
Presiden Prabowo Pastikan Pasokan Listrik dan BBM di Sumatra Utara Segera Pulih
"Kami menambahkan dua kali lipat stok beras di wilayah bencana tersebut," ujar Rizal dalam rapat koordinasi pusat dan daerah mengantisipasi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Bulog juga memastikan penyaluran bantuan beras di wilayah bencana dilakukan maksimal ke seluruh pemerintah daerah yang membutuhkan, tanpa pengecualian.
Penyaluran ini merupakan hasil dari rapat koordinasi antara Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, di mana kepala daerah cukup mengajukan surat permohonan bantuan kepada Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan tembusan ke Bulog pusat maupun daerah.
Untuk memastikan distribusi berjalan lancar, kata Rizal, seluruh jajaran direksi Bulog telah ditugaskan untuk berada langsung di provinsi-provinsi terdampak.
Para direksi ini bertugas mengawal penyaluran bantuan dan memastikan logistik Bulog tepat sasaran dan menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan.
Bulog menegaskan komitmennya untuk terus berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Perusahaan melakukan pemantauan harian untuk memastikan ketersediaan pangan tetap aman di tengah meningkatnya risiko gangguan distribusi akibat bencana.
Menurut Rizal, pemantauan dilakukan secara ketat bersama satuan tugas (satgas) pangan, baik di pusat maupun daerah, guna memonitor harga dan stok di seluruh wilayah.
"Kami memonitoring harian serta respon cepat atau quick respon. Melakukan pemantauan harian dengan pemantauan harga, baik maupun stok di seluruh wilayah tanah air. Jadi ini dilibatkan juga teman-teman dari pusat satgas lapangan maupun teman-teman yang ada di pemerintah daerah," imbuhnya.