Bubur Kampiun, Si Manis Nan Lengkap untuk Buka Puasa
Senin, 19 April 2021 -
UNTUK kamu yang ingin mencari menu berbuka puasa manis dan lezat, bubur kampiun solusinya. Selain memiliki cita rasa yang manis, bubur kampiun juga gurih dan creamy. Bubur kampiun merupakan salah satu kuliner khas Minangkabau, tepatnya di daerah Bukittinggi.
Seperti yang dihimpun dari berbagai sumber, kuliner ini awalnya dikenal sebagai menu sarapan, acara keluarga, acara pernikahan atau acara adat lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, bubur kampiun kian populer sebagai menu buka puasa.
Baca Juga:

Kabarnya, bubur kampiun tercipta dari ketidaksengajaan. Pada sekitar tahun 1960-an pasca perang pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), digelar Lomba Kreasi membuat bubur di desa Jambuair, Banuhampu, Bukittinggi.
Lomba tersebut diikuti semua orang dari berbagai kalangan. Kala itu, mulai bermunculan variasi bubur, seperti bubur keju, cokelat dan sebagainya.
Tapi, ada seorang nenek bernama Amai Zona yang datang terlambat ke perlombaan tersebut, dan tanpa persiapan. Konon, nenek tersebut akhirnya memasukkan beberapa jenis bubur yang tidak habis dijualnya ketika pagi hari ke dalam sejumlah mangkuk.
Baca Juga:
Manis, Gurih, Legit, Awali Buka Puasa dengan Serabi Khas Nusantara
Diluar dugaan, kreasi bubur buatan Nenek Amai menang. Saat ditanya tentang nama kreasi buburnya, si nenek menjawab dengan spontan bubur kampiun. Dalam hal ini yang dimaksud ialah 'champion' yang berarti juara.
Karena itu, berbeda dari bubur manis lainnya yang terdiri dari satu jenis. Bubur kampiun memadukan 5-6 bubur sekaligus dalam setiap penyajiannya.
Para pedagang bubur kampiun biasanya memasak sejumlah campuran bubur dari dini hari. Seluruh bahannya, dimasak secara bersamaan pada panci yang berbeda-beda. Diperlukan setidaknya enam jenis bahan yang dimasak di enam panci, yang berada di atas enam tungku secara bersamaan.
Selain itu, untuk membuat komponen-komponen bubur kampiun tidak bisa sembarangan. Dibutuhkan keterampilan khusus. Setidaknya, kemampuan dalam mengatur waktu ketika enam jenis bahan dimasak bersamaan.
Hal tersebut perlu dilakukan agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Karena harus mengatur mulai dari proses memasak air, pemotongan bahan-bahan, pemerasan santan sampai pengadukan bubur-bubur.

Bubur kampiun terdiri dari bubur sumsum, bubur ketat hitam, bubur kacang hijau, kolak pisang atau ubi, bubur cendil, hingga ketan putih yang dikukus.
Menariknya, pada sejumlah daerah di Sumatera Barat, bubur kampiun memiki sejumlah variasi campuran. Seperti halnya di kota Padang Panjang, campuran buburnya cukup berbeda. Bubur kampiun terdiri dari bubur ketan hitam, bubur sumsum, agar-agar merah, candil, serta cendol sagu dengan siraman gula merah cair di atasnya.
Namun, meski terdiri dari ragam campuran, tak lantas membuat rasa bubur tersebut berantakan. Justru semuanya menyatu dengan pas dan sangat memanjakan lidah.
Meski kuliner khas Minangkabau, bukan berarti untuk yang tinggal di wilayah lain tidak bisa menikmatinya. Di Jakarta dan kota-kota lainnya memiliki beberapa tempat yang menyajikan bubur kampiun. (ryn)
Baca Juga:
Penggemar Manis, Kuy Coba Resep Buka Puasa Puding Oreo Kekinian!