Black Box CVR Belum Ditemukan, Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air Diperpanjang 3 Hari

Senin, 18 Januari 2021 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, kembali diperpanjang selama 3 hari ke depan. Artinya evakuasi pesawat tersebut sampai hari Kamis (21/1) mendatang.

"Saya mengumumkan bahwa pelaksanaan operasi SAR kita perpanjang tiga hari lagi," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Jakarta, Senin (18/1).

Keputusan perpanjangan waktu ini, kata Bagus, sudah mempertimbangkan bebagai hal dan telah dikoordinasikan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), KNKT, dan DVI Polri.

Baca Juga:

Tim SAR Fokus Cari Korban dan Bagian Penting CVR Sriwijaya Air

"Tentunya seterusnya kita akan evaluasi per hari, untuk melihat hasil, efektivitas, kendala, dan segala sesuatu yang ada di lapangan," ungkapnya.

Bagus menjelaskan, alasan waktu pencarian pesawat Sriwijaya Air ditambah karena sampai saat ini DVI Polri baru mengidentifikasi 29 korban. Mengingat seluruh orang yang ada di pesawat berjumlah 56 orang. Terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak.

"Tentunya tim SAR gabungan berusaha sekuat mungkin melaksanakan evakuasi korban. Semakin banyak jumlah kantong yang kita temukan akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi," terangnya.

Prajurit Kopaska TNI AL dalam pencarian pesawat Sriwijaya Air PK-CLC di perairan Kepulauan Seribu, Minggu (17/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Prajurit Kopaska TNI AL dalam pencarian pesawat Sriwijaya Air PK-CLC di perairan Kepulauan Seribu, Minggu (17/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.


Lebih lanjut, ucap Bagus, tentunya terkait dengan belum ditemukan black box bagian cockpit voice recorder (CVR). Tim akan terus berusaha untuk mengangkatnya dari laut.

"Namanya crash survivable memory unit, CSMU, itu adalah bagian yang merekam data percakapan atau suara di kokpit. Itu yang belum kita temukan," sambungnya.

Baca Juga:

29 Korban Kecelakaan Sriwijaya Air Teridentifikasi

Black box bagian flight data recorder (FDR) sudah ditemukan oleh tim TNI Angkatan Laut (AL) di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang pada 12 Januari 2021 lalu.

"CVR penting, FDR juga penting. Namun dalam konteks ini, saya mau fokuskan kepada evakuasi korban dan bersamaan dengan itu melaksanakan evakuasi bagian CVR yang belum ketemu," katanya.

Total yang dikumpulkan tim gabungan dari awal evakuasi sampai saat ini sebanyak 310 kantong jenazah potongan tubuh manusia, 60 kantong kecil bagian pesawat, dan 55 kantong potongan besar pesawat. (Asp)

Baca Juga:

'Casing' Black Box CVR Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan